Kamis, 11 Mei 2023

Sejarah Essential Oil


Essential oil atau dikenal juga dengan istilah minyak atsiri merupakan hasil ekstraksi minyak dari tumbuhan. Produk ini yang umumnya didapatkan melalui proses distilasi yang berasal dari berbagai bagian dari tumbuhan, seperti batang, daun, bunga, buah, biji, kulit dan sebagainya di mana di dalamnya memiliki banyak manfaat bagi tubuh makhluk hidup. Essential oil telah digunakan selama ribuan tahun sejak jaman Mesopotamia dan Mesir Kuno karena khasiatnya yang sangat bagus. Mereka adalah bangsa pertama yang mengembangkan teknik ekstraksi essential oil seperti myrrh, frankincense, lotus, cinnamon, rose, dan lainnya untuk digunakan dalam kosmetik, parfum, upacara spiritual, dan terapi. Bangsa Mesir Kuno memiliki rekaman resep, upacara, dan informasi penting yang terdapat di dalam buku Evers papyrus. Bukti dan catatan sejarah yang ditemukan di Mesir yang menunjukkan bahwa essential oil telah digunakan sejak 4500 SM.

Pada zaman keemasan Eropa periode perang Salib, para kesatria dan pasukan mereka menemukan metode penyulingan yang digunakan untuk mengekstrak essential oil ketika mereka berada di Timur Tengah. Mereka kemudian menyebarkan pengetahuan tersebut ke seluruh Eropa Barat. Hal ini dikarenakan mereka memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pengetahuan tentang obat-obatan herbal yang mereka pelajari dari Timur Tengah. Essential oil yang biasanya digunakan untuk parfum dan upacara spiritual zaman itu seperti lavender, rose, frankincense, pine, rosemary, spearmint, marjoram, dan oregano.

Essential oil frankincense juga merupakan komoditas terbesar di Arab pada zaman keemasan Timur Tengah. Pada zaman keemasan Timur Tengah, hadir sosok Ali Ibnu Sina atau Avicena (980-1037 M), seorang anak ajaib dengan nama lengkap Ali Husain Ibnu Abdillah Ibnu Sina bergelar dokter di usia yang masih belia. Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern”. Beliau menulis buku tentang 800 tanaman dan sifat-sifatnya, serta pengaruhnya terhadap tubuh manusia. Beliau juga disebut sebagai orang pertama yang menemukan metode penyulingan essential oil yang metodenya masih digunakan hingga sekarang.

      https://majalah.stfi.ac.id/ibnu-sina/

 

Saat ini produk Essential oil menjadi kembali dikenal setelah berbagai brand mengeluarkan beberapa varian. Salah satunya yaitu brand Young Living. Young Living berada di garis depan untuk membawa tradisi kuno ini ke penggunaan modern, memperkenalkan jutaan orang ke sesuatu yang didapat secara alami dari alam dan memiliki khasiat yang baik. Young Living didirikan dan dibuat oleh Gary Young pada tahun 1994 di Idaho, Amerika Serikat di mana saat ini Young Living berpusat di Lehi, negara bagian Utah, Amerika Serikat.

Young Living berdiri tahun 1994, berawal dari perkebunan pertama di St. Maries farm, Idaho. Sebuah lahan yang jauh dari polusi dan kontaminasi luar. Beliau tahu bahwa essential oil yang masih alami memiliki kemampuan untuk memberi hasil yang luar biasa, namun dia mendapatkan bahwa oil yang diubah secara kimiawi atau minyak tercemar yang ada di pasaran sering kali tidak efektif dan bahkan berbahaya. Young Living mengubah semuanya itu. Gary menetapkan standar yang kini dikenal dengan nama Seed to Seal. Seed to Seal adalah sebuah komitmen terhadap kualitas, di mana Young Living hanya akan menjual essential oil 100% murni dan alami untuk menjaga semua manfaat terbaiknya bahkan mulai dari benih dan tanahnya yang terjaga dari pengaruh kontaminasi zat-zat kimia. Sambil mengembangkan lebih banyak tanah pertanian milik Young Living sendiri di Utah dan Idaho, Gary mulai membudidayakan lavender, peppermint, melissa, clary sage, dan berbagai herba lainnya. Karena didorong oleh permintaan yang semakin tinggi akan essential oil, Young Living mendesain dan membangun tempat distilasi yang paling besar dan paling maju secara teknologi untuk produksi essential oil di Amerika Utara.

Bersambung…………

 

Sumber:

Zoom meeting Young Living Indonesia (YLID) 11 Mei 2023

https://www.youngliving.com/id_id/

https://majalah.stfi.ac.id/ibnu-sina/

1 komentar: