Judul Buku : Tuntas Emosi (Pendidikan Keluarga untuk Mengembangkan Kecerdasan Emosi
Penulis : Ani Chistina dan Diah Mahmudah
Penerbit : Fillapress
Tebal : 188 Halaman
Tidak pernah terpikir olehku sebelumnya untuk membeli buku ini. "Buat apa beli seri emosi toh emosi ya dijalani saja realitanya", pikirku. Namun, seiring berjalannya waktu ketika suppliyer bukuku mempromosikan kembali buku ini, momentnya bertepatan dengan emosiku yang sedang tidak baik-baik saja. "Oke, aku beli mbak", kataku pada suppliyer buku.
Walaupun sudah membelinya, aku belum sepenuhnya tertarik dengan buku ini, sehingga butuh sekitar satu bulan untuk menyelesaikan buku ini padahal jumlah halamannya termasuk tipis, yaitu 188 halaman. Jadi ketika sudah sampai, buku itu tidak langsung kubaca, hehe.
Ternyata begitu aku membukanya, ada halaman yang membuat aku tertarik dengan buku ini dan penasaran dengan isi selanjutnya.
"Ini menjadi lingkaran masalah. Anak mengalami sikap tantrum dan mudah marah karena kurang sentuhan ibu. Sedangkan ibu terluka atas sikap marah anaknya sehingga tidak bisa tulus menyayangi anaknya. Bagaimana pun, emosi anak merupakan wilayah emosi ibunya. Kehidupan emosi ibu yang sehat adalah prasyarat utama untuk kehidupan emosi anak yang sehat."
Dalam buku ini disajikan peristiwa-peristiwa nyata yang releated dengan kehidupan sehari-hari sehingga pembaca menjadi lebih dekat dan dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Bahasa yang digunakan ringan dan dihubungkan pula dengan pondasi kehidupan kita yaitu agama.
Seri tuntas emosi ini menyajikan pula gambaran perkembangan emosi anak usia dini serta indikator perkembangan emosi sesuai tahapan yang biasanya dilalui anak. Sebagai orang tua, kita harus mengerti rangkaian keterampilan emosi ini sebagai kemampuan yang baru muncul pada anak.
Dalam buku ini kita sebagai orang tua diingatkan kembali untuk membangun peran dalam keluarga. Merawat harmonisasinya sebagai bentuk usaha kita mematangkan emosi kita. Hal ini nantinya akan dapat menjadi contoh bagi anak ketika dia menjalani hidup berumah tangga.
Sebagai orang tua yang bekerja, kita diingatkan pula untuk bermain dengan anak. Permainan-permainan sederhana yang tulus dilakukan orang tua tanpa adanya distraksi (misalnya pikiran yang tidak tenang ataupun handphone) dapat menumbuhkan kemampuan mengenal dan mengekspresikan emosi anak, maupun sebaliknya. Ketika interaksi tersebut terjadi, setidaknya ada pemberian perhatian dan keteladanan yang dapat dirasakan oleh anak. Proses ini dapat pula membangun ikatan antara orang tua dan anak sehingga rasanya sayang sekali jika kita melewatkan masa-masa bermain dengan anak.
Dari buku ini kita akan dipahamkan tentang pengenalan emosi, bagaimana mengelolanya sehingga kita dapat memahami bahwa pengelolaan emosi yang baik akan menjadikan diri pribadi yang santun dan positif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mendidik anak untuk mencintai dirinya sendiri. Kita sebagai orang tua mampu menumbuhkan dan membangun kepercayaan dirinya, menunjukkan bahwa dirinya berharga, Self Love.
Aku kenapa ga terlalu into self development books begini ya. Kalau baca buku saya suka yang fiksi. Padahal kalo nulis, lebih ke artikel, opini dll. Sampai sekarang suka aneh sendiri hehehe.
BalasHapusTapi bukunya kayaknya menarik. Terima kasih rekomendasinya ya Kak.
Memang sih menjadi orang tua itu perlu banyak belajar ya. Dan untungnya kita dimudahkan dengan banyaknya buku yang membahas sol soal ini. Tinggal praktiknya aja nih yang jadi PR.. Hehe
BalasHapusMenarik kelihatannya, kebetulan aku suka baca buku self improvement. Buku yang lagi dibaca sekarang juga berkaitan sama emosi. Nica kak 👍
BalasHapusPaling suka dengan buku seperti ini. Bisa buat memotivasi diri sendiri..
BalasHapusWah samaan yaa aku minggu lalu juga review buku ini, wkwkwk. Emang bagus bgt bukunya untuk parenting dan pernikahan.
BalasHapusKelihatannya menarik dan banyak manfaatnya.. Tapi kak, di aku agak sukar meningkatkan ketertarikan membaca buku jenis self dev gini.. Kira-kira ada tips nggak kak, biar interest kita ke buku jenis gini meningkat?
BalasHapusRekomendasi buku yang cocok nih buatku yang lagi di fase jadi orang tua baru.
BalasHapusSepertinya bukunya rekomended. Aku kuga tipikal mageran kalau mau baca non fiksi. Harus bener-bener nemu waktu yang tepat. 😭
BalasHapusSetuju banget mba sama kutipan bukunya, bahwa emosi ibu yang sehat berpengaruh besar terhadap kebahagiaan anak. Jadi poinnya, kudu bikin diri sendiri happy dulu, sebelum bisa menularkan kebahagiaan ya mba. Dan perlu banget dengan yang namanya awarness, anak juga harus diperhatiin sedang merasakan apa, hatinya kenapa
BalasHapusBelum tau ada judul buku ini, makasih ya ku coba cari.
BalasHapusBuku ini menarik. Apalagi relate banget buat ibu-ibu seperti saya yg kadang emosi sama anak
BalasHapus