Selasa, 30 Mei 2023

Nostalgia Lewat Film “THE SUPER MARIO BROS”

 


Tanggal 5 April 2023 kemarin adalah waktu yang ditunggu-tunggu pada pecinta Mario bros. pada tanggal tersebut film The Super Mario Bros resmi diluncurkan di bioskop-bioskop Indonesia. The Super Mario Bros merupakan garapan sutradara Aaron Horvath dan Michael Jelenic. Film ini diproduksi oleh Illumination entertainment bekerja sama dengan Nintendo. Para pengisi suara di film ini adalah bintang-bintang keren, diantaranya Chris Pratt sebagai Mario, Charlie Day sebagai Luigi, Anya Taylor-Joy sebagai Princess Peach, dan Jack Black sebagai Bowser.

Saya sebagai pecinta game Mario Bros menggunakan nintendo sangat exited dengan adanya peluncuran film ini. Anak saya yang juga menyukai game Mario Bros yang dimainkan di HP terlihat antusias mengikuti visualisasinya yang apik.

 Cerita

Cerita yang ditulis oleh Matthew Fogel ini cenderung bisa ditebak alurnya. Cerita yang disuguhkan menarik, menampilkan sisi serius diselingi humor, sesuai dengan sasarannya yaitu anak-anak. Dalam film ini diceritakan Luigi dan Mario adalah kakak beradik yang selalu bersama dari mereka kecil. Saat dewasa ini mereka berkeinginan menjadi tukang ledeng. Keinginan mereka dianggap remeh oleh keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Bahkan ketika makam malam keluarga, ayah Mario mengungkapkan pesimisnya dia terhadap keinginan mereka. Hal tersebut membuat Mario tersinggung dan masuk ke kamar. Di dalam kamar dia menumpahkan kekesalannya pada Luigi. Dia tetap mempunyai keyakinan bahwa dia dan Luigi akan sukses. Seketika itu dia melihat berita di televisi tentang kerusakan air di daerah Brookyln, daerah sekitar tempat tinggalnya. Mario optimis jika dia bisa memperbaikinya dan usahanya akan sukses. Mario dan Luigi segera meluncur ke tempat kejadian kerusakan air dengan cepat.

Di dekat tempat kerusakan Mario mencoba menganalisis kerusakan yang terjadi. Dia memutuskan untuk masuk ke ruang bawah tanah untuk memeriksa pipa-pipa airdi dalam. Namun, siapa sangka ternyata Mario dan Luigi tertarik ke dalam pipa berwarna hijau yang misterius. Pipa tersebut ada percabangannya yang akhirnya memisahkan antara Luigi dan Mario. Luigi masuk ke percabangan yang mengantarkannya ke Dark Land yang mencekam, penuh kegelapan, dan dikuasai oleh Bowser. Berbeda dengan Mario yang masuk ke percabangan menuju ke Mushroom Kingdom, kerajaan jamur yang indah dipimpin oleh seorang Princess bernama Princess Peach.

Sesampainya di Mushroom Kingdom, Mario disambut oleh Toad yang imut. Mario kemudian bercerita tentang perpisahannya dengan kakaknya, Luigi. Lalu Toad mengantarkan Mario untuk bertemu Princess Peach. Ketika bertemu, Princess Peach dan Mario punya tujuan yang sama, yaitu untuk mengalahkan Bowser. Namun, sebelum bertarung dengan Bowser, Princess Peach memberi Mario tantangan. Jika Mario berhasil, maka dia akan bisa berhadapan dengan Bowser. Dari tantangan yang diberikan, Mario berkali-kali gagal. Namun, untuk menyelamatkan kakaknya, dia tetap fokus dan berusaha supaya berhasil.

         Demi memperkuat kekuatan, Princess Peach bersama Mario menggandeng Donkey Kong. Mereka bekerja sama menyusun strategi untuk mengalahkan Bowser.

 Visualisasi

            Visualisasi film ini sangat menarik. Sesuai dengan karakter anak-anak yang menyukai warna-warna cerah. Animasi yang ditunjukkan benar-benar menghibur. Karakter animasi serta pengisi suaranya amat pas menggambarkan karakter masing-masing tokoh. Gambaran yang diberikan sangat releated dengan game yang ada sehingga para pecinta game Mario bisa benar-benar bernostalgia.

 Pesan Moral

            Setelah menonton film The Super Mario Bros ini, beberapa pesan moral yang bisa didapatkan, diantaranya:

  1. Teruslah berusaha menggapai cita-citamu.
  2. Akan selalu ada jalan untuk mencapai tujuan kita.
  3. Dalam menggapai semua itu juga diperlukan support sistem terutama dari keluarga.
  4. Cintailah dirimu sendiri. Jangan pernah menganggap dirimu tidak berguna karena setiap orang punya potensinya masing-masing.
  5. Hendaknya setiap orang tua mensupport dan membantu anak-anak meraih cita-citanya selama itu positif.

 

Minggu, 28 Mei 2023

Memilih Sekolah Itu Mudah

Tidak terasa tahun ajaran baru sebentar lagi akan dimulai. Para orang tua yang anaknya menginjak usia 4-5 tahun mulai gerilya mencari informasi tentang sekolah untuk anak-anaknya masuk TK. Tak terkecuali dengan saya yang punya anak usia 4 tahun 3 bulan. Saya dan suami merencanakan mulai memasukkan anak sekolah TK tahun ini. Pertimbangannya salah satunya adalah kemauan anak serta usianya yang “nanggung”.

Ngerasa bingung nggak sih bund dengar berbagai pilihan sekolah yang tersedia di sekitar? Bahkan tidak sedikit sekolah yang memberi tawaran menarik misalnya diskon pembayaran uang pangkal.Nah, kali ini saya mencoba sharingkan beberapa tips memilih sekolah berdasarkan pengalaman saya sendiri karena sebenarnya memilih sekolah itu mudah.

1. Gali kesiapan anak.
Cari tahu apakah anak benar-benar sudah siap masuk sekolah atau belum. Jangan sampai kita sebagai orang tua memaksakan anak untuk sekolah.

2. Libatkan anak dalam memilih sekolah.
Walaupun anak masih berumur 4-5 tahun, saya yakin anak punya insting kenyamanan. Beberapa sekolah yang bunda pilih bisa disampaikan ke anak kemudian sambal dijelaskan. Lebih bagus lagi Ketika sekolah tersebut memiliki program trial class sehingga anak-anak dapat merasakan suasana pembelajaran di sekolah tersebut. Anak saya juga saya libatkan dalam memilih sekolah, dia melabeli sekolah 1-2-3 pad setiap sekolah yang kami kunjungi. Ternyata dia memilih sekolah nomor 3, sesuai dengan keinginan kami sebagai orang tua.

3. Pahami visi dan misi sekolah serta kurikulum sekolah yang akan dituju.
Hal ini penting karena apa yang akan diajarkan di sekolah nanti paling tidak akan dapat mendukung kurikulum selama anak berada di rumah. Misalnya, orang tua cenderung menanamkan pendidikan agama, maka sekolah TK berbasis agama lah yang lebih cocok.

4. Lokasi sekolah.
Pertimbangan lokasi sekolah akan menentukan persiapan yang akan dilakukan nantinya. Semakin dekat dengan rumah maka potensi terlanbat lebih sedikit. Hal ini dapat meminimalisir tingkat kelelahan anak di perjalanan. Selain itu, perhatikan pula bagaimana keadaan lingkungan di sekitar sekolah. Dulu saya mengincar salah satu TK di daerah dekat pemukiman penduduk. Ternyata setelah saya survey kesana langsung, saya mendapati sekolah tersebut berdekatan dengan kos-kosan rumah tangga dan karyawan. Saya langsung mundur, mencoret sekolah tersebut dari daftar TK yang saya pertimbangkan.

5. Biaya
Pertimbangan biaya amat penting mengingat perjalanan pendidikan anak kita masih jauh. Bahkan semakin tahun biaya pendidikan akan semakin naik. Jangan sampai saat ini kita memilih sekolah terbaik dan mahal tetapi di kemudian hari kita sengsara. Perhatikan pula rincian biaya yang diberikan.
 
6. Fasilitas sekolah
Usia TK merupakan usia di mana anak-anak aktif bereksplorasi dengan sekitarnya. Diharapkan dengan fasilitas yang diberikan sekolah, anak-anak mampu bermain dan belajar dengan nyaman dan baik. Ketika kita survey langsung ke sekolah, kita akan tahu bagaimana kondisi fasilitas tersebut. Apakah dirawat atau tidak? Apakah bisa menunjang aktivitas belajar anak atau tidak?

7. Jumlah murid
Kita juga perlu menanyakan berapa jumlah murid yang akan ditampung di kelas anak kita. Tujuannya adalah agar anak mendapatkan perhatian maksimal dari pendidik serta menjaga kualitas kegiatan pembelajaran. Jadi, baiknya kita memilih sekolah dengan rasio murid dan pendidik yang sesuai. Misalnya 15 anak didampingi 2 pendidik.

8. Durasi pembelajaran
Di zaman saat ini banyak sekali bermunculan sekolah fullday walapun masih tingkatan TK. Sebagai orang tua kita harus bijak menyikapi hal ini. Tidak semua anak bisa bertahan seharian di sekolah. Mereka masih punya hak waktu dengan orang tuanya di rumah. Mungkin bagi orang tua pekerja fulltime, sekolah fullday menjadi pertimbangan utama gara anak berada dipenjagaan yang baik. Akan tetapi, tetap harus dipastikan kondisi anak.

9.Keamanan sekolah
Faktor ini sering kali abai diperhatikan para orang tua. Mereka pikir dengan adanya satpam maka sekolah tersebut akan aman. Belum tentu ya bund. Dulu saya pernah mendatangi suatu TK yang tidak memfilter orang yang akan masuk sehingga saya menjadi urung mendaftar di sana.

10. Jangka panjang ke jenjang berikutnya  
Salah satu pertimbangan kami memilih sekolah adalah untuk jangka panjangnya anak saya bisa menempuh pendidikan SD yang punya visi misi sama dengan TK sekarang. Jadi ketika nanti anak saya memasuki jenjang SD sudah tidak bingung lagi memilih sekolah. Kami juga memastikan usia anak kami bisa masuk ke SD tersebut, tidak harus menunggu sampai usia 7 tahun.

Memilih sekolah untuk anak sebenarnya mudah. Kita benar-benar harus mempertimbangkan banyak aspek terutama tentang lingkungannya. Mengingat ini merupakan pondasi awal untuk naik ke jenjang berikutnya, pastikan kita sudah benar-benar mengecek sekolah yang akan dipilih.

Namaku Kahfi

Beep beep beep……

Alarm pagi di kamar Kahfi telah berbunyi.

Hari ini adalah hari spesial bagi Kahfi. Setelah hampir sebulan libur sekolah, hari ini dia memasuki kelas 1 sekolah dasar. Betapa semangatnya dia memasuki sekolah barunya.

"Kahfi, ayo bangun nak, hari ini Kahfi mau sekolah di sekolah yang baru lho. Kahfi akan punya teman baru di sana." pancing bunda agar Kahfi bergegas bangun.

"Hoahmm,, iya Bund." jawab Kahfi seraya mengusap matanya dan beranjak dari tempat tidur untuk mandi.

------

"Bund, aku sudah siap, Let's go to scholl mom!"

"Cie, anak bunda bisa berbahasa Inggris"

"Iya dong bund, Kahfi gitu lho"

-----

Kahfi dan bunda berangkat menuju ke sekolah menggunakan sepeda masing-masing. Kahfi sangat suka bersepeda. Oleh karena itu, bunda memilihkan sekolah di dekat rumah agar Kahfi bisa bersepeda ketika berangkat ke sekolah.

"Bunda, itu sekolah Kahfi! Kita hampir sampai." ujar Kahfi dengan penuh semangat.

Kahfi semakin kencang mengayuh sepedanya.

"Kahfi, hati-hati, nak, pelan-pelan sa......"

Brukkk.....Kahfi tiba-tiba terjatuh tepat di depan sekolah barunya.

“Maaf, Bund.Kahfi salah. Kahfi mengendarai sepeda terlalu kencang.”

“Hmm, iya nak, Bunda kan sudah bilang berulang kali, jangan mengendarai sepeda terlalu kencang, bahaya. Tidak Cuma bahaya buat Kahfi sendiri, tapi bisa juga membahayakan orang lain.”

“Baik, Bund.”

“Ayo, sekarang Kahfi masuk ke kelas. Bel masuk sekolah akan berbunyi sebentar lagi.”

“Oke siap, Bund, jangan lupa nanti jemput Kahfi ya!”

“Oke, anak sholeh.”

________

Kringg….. Bel tanda masuk telah berbunyi. Semua anak-anak memasuki kelasnya masing-masing. Bu guru memulai pelajaran hari ini dengan berdoa. Hari pertama masuk sekolah kali ini bu guru meminta anak-anak untuk memperkenalkan diri di depan kelas kemudian saling berkenalan satu sama lain.

“Assalamualaikum, hallo namaku Kahfi Alfarizi, biasa dipanggil Kahfi. Rumahku tidak jauh dari sini. Aku pergi ke sekolah naik sepeda bersama bundaku.”

“Kahfi, apa kamu tidak capek bersepeda ke sekolah? Kalau siang kan panas?” tanya salah satu teman Kahfi bernama Malik.

“Aku senang bersepeda, jadi tidak masalah jika ke sekolah naik sepeda. Bundaku pernah bercerita tentang betapa panasnya bumi ini akibat semakin banyaknya orang naik kendaraan bermotor. Oleh karena itu, dari kecil aku sudah terbiasa bersepeda.”

“Kahfi, apa kamu tau kenapa orang tuamu memberimu nama sebagus itu?” tanya bu guru.

“Memangnya nama ada artinya, bu?”

“Ada, nak. Biasanya orang tua mempunyai makna di setiap nama yang diberikan kepada anaknya.”

_______

Sepulang sekolah Kahfi langsung gerak cepat menemui bundanya yang sudah menunggu di depan gerbang sekolah.

“Bund, bund, bund,,, kenapa bunda menamaiku Kahfi?”

“Ha? Ada apa nak tiba-tiba bertanya itu?”

“Tadi Kahfi perkenalan di depan kelas bund, lalu bu guru bertanya arti nama Kahfi Alfarizi”

“Oh,, kalau begitu kita pulang dulu yuk, bunda akan bercerita di rumah, kalau di sini panas, hehehe”

______

Sesampainya di rumah, bunda dan Kahfi ganti baju kemudian mencuci tangan dan kaki.
“Bund, ayo cerita!” desak Kahfi yang amat tidak sabar menunggu.

“Iya, nak.”

Kahfi mengambil posisi duduk menghadap bunda agar bisa mendengarkan dengan seksama penjelasan bunda.

“Kahfi, dulu saat bunda baru menikah, bunda baru tau ada amalan khusus di hari Jumat, yaitu membaca surat Al-Kahfi. Orang yang membaca surat tersebut maka akan disinari cahaya antara dirinya dan Baitullah serta akan disinari cahaya di antara dua Jumat. Nah, ketika bunda tau bunda hamil kamu, bunda cari nama yang mempunyai makna yang baik agar bisa menjadi doa. Bunda berharap dengan menamaimu Kahfi, nantinya kamu akan senantiasa mengamalkan bacaan surat Al-Kahfi dan mendapatkan keutamaan dari membaca surat tersebut.”

“Memangnya artinya namaku apa, Bund?”

“Arti nama Kahfi adalah Gua.”

“Lho kok gua bund?”

“Hehe, unik ya. Sebenarnya arti nama Kahfi Alfarizi adalah laki-laki yang bersemangat dalam melakukan kebaikan. Jadi, pada zaman dahulu ada sekelompok pemuda yang berlindung di gua selama 309 tahun. Para pemuda itu tidak mau menyembah berhala seperti yang dilakukan kaum lainnya. Mereka tetap menyakini keimanan mereka terhadap Allah. Oleh karena itu, mereka pergi ke sebuah gua untuk menyelamatkan diri dari kaumnya. Di dalam gua itu, Allah menjaga para pemuda itu dengan menidurkannya selama 309 tahun. Begitu pemuda itu bangun, ternyata keadaannya sudah berbeda. Akhirnya kaumnya mengetahui keberadaan para pemuda itu. Lalu, Allah mewafatkan para pemuda itu.”

“Wah, lama sekali ya, Bund? Apa para pemuda itu tidak takut mati di dalam gua?”

“Para pemuda itu tidak tau keadaannya saat itu, Nak. Namun, yang perlu Kahfi tau, para pemuda itu tidak pernah takut apapun, kecuali Allah. Mereka juga hanya meminta perlindungan kepada Allah. Itulah sebabnya Allah melindungi para pemuda itu karena mereka meminta perlindungan kepada Allah.”

“Bund, kalau begitu ingatkan Kahfi ya kalau hari Jumat harus membaca surat Al-Kahfi, biar Kahfi dapat cahaya dari Allah. Jadi, Kahfi bisa menyinari bunda juga.”

“Hahaha, iya, nak.. kita membaca bersama-sama ya”.


Barangsiapa yang hafal sepuluh ayat pertama surat Al-Kahfi, ia akan dilindungi dari fitnah Dajjal. Barangsiapa hafal penutup surat Al-Kahfi, hafalan itu akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat kelak (HR. Ahmad dan Muslim).



Penguatan Profil Pelajar Pancasila Di SMA Negeri 1 Krian

        Profil Pelajar Pancasila merupakan proses penerjemahkan tujuan dan visi pendidikan ke dalam format yang lebih mudah dipahami oleh seluruh pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Profil pelajar pancasila berisi sejumlah ciri karakter dan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik didasarkan pada nilai-nilai luhur pancasila. Karakter dan kompetensi yang akan dibangun tersebut diharapkan tercermin dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, maupun ekstrakurikuler.

    Dalam kurikulum merdeka, adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disingkat P5 adalah pembelajaran yang melibatkan lintas disiplin ilmu untuk mengobservasi, menganalisis, dan mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Kegiatan P5 menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi non-formal, kegiatan belajar yang fleksibel, interaktif serta lebih peka dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila, diantaranya: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. 

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan panduan beberapa tema dalam mengaplikasikan projek ini. Masing-masing satuan pendidikan dapat mengembangkan tema menjadi topik yang lebih spesifik, sesuai dengan budaya serta kondisi daerah. Satuan pendidikan juga diberi kewenangan menentukan tema yang diambil untuk dikembangkan. Tingkat satuan pendidikan SMA wajib memilih minimal 3 tema per tahun,

        Menjelang akhir semester genap ini pelaksanaan kegiatan P5 di di sekolah tempat saya bekerja yaitu di SMA Negeri 1 Krian (SMANIKA) telah mencapai puncak akhir kegiatan. Setidaknya ada 3 selebrasi yang dilakukan dalam satu bulan, yaitu kelas X, kelas X program percepatan, dan kelas XI. Masing-masing koordinator yang telah ditunjuk dan pada pendamping kegiatan telah berkoordinasi merumuskan berbagai kegiatan pembelajaran yang akan didapatkan dan dikerjakan oleh peserta didik serta menentukan profil pelajar pancasila yang mana yang lebih ditekankan untuk dicapai dalam masing-masing tema tersebut.

        Tema yang diambil pada kegiatan P5 kelas X adalah Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI dengan judul "Teknologi Mempermudah Hidup Manusia." Dalam tema ini diambil 2 sub tema yaitu bioteknologi dan robotika. Sebagai bekal untuk peserta didik, pihak koordinator bekerja sama dengan para narasumber yang ahli dalam bidang bioteknologi dan robotika. Narasumber tersebut diharapkan dapat memberikan informasi, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan peserta didik dalam melaksanakan projek. Dalam bidang bioteknologi, kami menghadirkan narasumber Mohammad Nadhiem Zuhdi dari Sidoarjo. Beliau masih muda lulusan dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dengan pengalamannya yang luar biasa. Beliau berkecimpung dalam rumpun studi bioteknologi reproduksi hewan dan bioteknologi mikroba. Beliau merupakan founder dan CEO JYMU (JY Microbiology Units).                                                               

        Beliau menjelaskan sejarah dari perkembangan bioteknologi, berbagai disiplin ilmu yang terlibat, menunjukkan dan menjelaskan alat bahan serta proses pembuatan bioteknologi konvensional yaitu nata de coco. Di akhir sesi beliau memberikan sesi pertanyaan untuk para peserta didik di mana hadiahnya adalah starter untuk membuat nata de coco di rumah.

        Narasumber kedua untuk memperkuat ilmu robotik, kami menghadirkan Bapak Arief Andhi Yudanarko dari Sidoarjo. Beliau merupakan pendiri Komunitas Kampung Robot pada tahun 2011 dan diresmikan pada tahun 2016 menjadi Perkumpulan Komunitas Kampung Robot. Pengalaman pertama dalam perlombaan robot pada saat mengikuti NHK Robocon 95 Osaka Japan tahun 1995. Beliau memberikan materi terkait robotika sangat runut mulai dari sejarah, disiplin ilmu yang terlibat, teknik yang digunakan dalam pembuatan berbagai jenis robotika. Di sesi kedua beliau memberikan alat robotika sederhana pada masing-masing kelompok untuk dirakit. Para peserta didik begitu senang mendapatkan materi yang menurut mereka sulit ternyata setelah dipelajari dengan ahlinya menjadi lebih mudah.
 


        Dalam projek kelas X ini profil yang lebih ditekankan adalah kreatifitas, gotong royong, serta bernalar kritis. Di akhir kegiatan projek, peserta didik difasilitasi ruang untuk membuat pameran dari berbagai produk yang sudah mereka rancang baik bioteknologi maupun robotika.




       



 

        Projek berikutnya adalah kelas X percepatan, di mana mereka mengusung tema kebhinekaan. Di akhir projek mereka menampilkan budaya yang ada di Indonesia serta memberikan penampilan drama dari daerah. Pentas budaya yang ditampilkan mengambil judul “Menanamkan Kebhinekaan Dalam Jiwa, Wujudkan Pelajar SMANIKA yang Berbudaya.” Selebrasi kegiatan P5 kelas X percepatan dilaksanakan secara bersamaan dengan selebrasi kegiatan P5 kelas XI tentang wirausaha. Bazar kewirausahaan yang digelar mengambil judul “Membangun Jiwa Wirausaha Dalam Diri, Menguatkan Semangat Kolaborasi Demi Mewujudkan Pelajar SMANIKA yang Mandiri”. Dalam bazar tersebut ditampilkan berbagai kreatifitas makanan maupun minuman dari tiap kelompok pada masing-masing kelas untuk diperjualbelikan. Di akhir bazar mereka diminta untuk membuat laporan sedehana terkait penjualan yang telah mereka lakukan.





        Adanya Projek Penguatan Profil Pancasila ini, para pendidik mengharapkan profil yang ditanamkan selama kegiatan dapat benar-benar tertanam di segala aspek kehidupan peserta didik. Peserta didik khususnya di lingkup SMANIKA diharapkan mendapatkan inspirasi untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan sekitarnya serta berpartisipasi dalam pembangunan global dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi.

Sabtu, 27 Mei 2023

McKids dari McDonald



Weekend gini bingung bikin rencana kegiatan apa bersama anak?

McDonald bisa jadi solusinya lho.

McDonald Indonesia sebagai restoran cepat saji yang digemari, hadir dengan program khusus untuk anak-anak, yaitu McKids. Program ini dapat menjadi salah satu alternatif ayah bunda yang ingin memfasilitasi putra putrinya bermain sekaligus belajar bersama anak-anak yang lainnya. McKids menyediakan berbagai hadiah dan keuntungan eksklusif yang bisa didapatkan oleh anggotanya. Setiap minggunya akan ada kegiatan untuk anak-anak dari McDonald terdekat tempat mendaftar.

Gimana ya cara mengikuti program McKids ini?

Sekitar 2 bulan yang lalu ketika saya dan anak berkunjung ke McDonald Juanda Waru Sidoarjo, kami ditawari oleh petugas McDonald terkait membership McKids. Ternyata caranya gampang sekali lho! Kami tinggal membayar 60.000 rupiah berlaku satu tahun untuk menjadi anggota McKids. Kemudian saya diminta mengisi data diri. Setelah sudah menjadi member, anak saya mendapatkan kartu membership McKids, kaos McKids, mainan kacamata dari kertas, dan dapat free es cream saat mendaftar. Menurut saya dengan 60.000 kemudian setiap minggunya dapat mengikuti kegiatan gratis dan masih mendapatkan ice cone gratis itu murah banget lho!

Apa saja keuntungan menjadi member McKids?

1. Mendapatkan diskon
Setiap member McKids akan mendapatkan potongan harga untuk pembelian produk tertentu atau mendapatkan penawaran khusus.

2. Hadiah eksklusif
Setiap member McKids akan berkesempatan mendapatkan hadiah eksklusif saat ulang tahun dengan penukaran voucher yang diberikan saat pendaftaran. Jika member berulang tahun dan ingin merayakan bersama McDonald, maka akan pendapatkan Gratis 10 PaNas 1 dengan minimum 40 undangan.Free 1 Choco Top untuk pembelian Happy Meal.

3. Majalah McKids
Majalah tersebut terbit setiap 2 bulan. Majalah dapat diambil di gerai McDonald terdekat.

4. Akses ke acara khusus member
Setiap minggunya McKids mengadakan acara yang bisa diikuti setiap hari Jumat atau Sabtu. Acara tersebut sering kali gratis, kalaupun ada yang berbayar, itu merupakan event khusus misalnya acara ramadhan. Setiap mengikuti kegiatan tersebut, anak-anak akan mendapatkan free ice cone.

******

Sejak bergabung menjadi member pada bulan Maret 2023, anak saya sudah beberapa kali mengikuti kegiatan McKids. Berikut dokumentasinya.

1. Acara pertama kali setelah menjadi member McKids. Kebetulan saat itu bulan ramadhan. Kegiatan yang diusung adalah membuat kreatifitas dari tempat kue, origami, dan pita. Dalam acara ini anak-anak diajarkan membuat pola bulan sabit yang sederhana, diajarkan telaten mewarnai, menggunting, dan merekatkan.
 

2. Masih bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, kegiatan kali ini bernama SADORA (Safari Dongeng Ramadhan) dan berbayar 40.000. Namun, peserta mendapatkan paket Happy Meal dan balon lho. Acara SADORA ini berisi acara keteladanan terhadap Nabi Muhammad. McDonald mendatangkan pakar yang bertugas mendongeng menggunakan boneka tangan. Anak-anak terlihat amat antusias sekali mendengarkan cerita.
 

3. Ketiga kalinya bertema menggambar dan mewarnai. Namun, kegiatan ini disesuaikan dengan usianya. Anak-anak yang sudah bisa menggambar maka diminta mengganbar dinosaurus dengan pola tangannya sendiri, sedangkan yang belum bisa dapat gambar yang tinggal diwarnai saja. Setelah kegiatan ini anak-anak diajari untuk berbaris antri mendapatkan ice cone.
 
 

4. Acara keempat ini adalah menonton video. Video yang ditonton bertema gigi dan kuman. Anak-anak diberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mulut dan gigi serta membatasi konsumsi makanan manis.
 

    











Jumat, 26 Mei 2023

Perhatiannya..... - Pengagum Audience (3)


Matahari menyambut pagi dengan cahaya hangatnya. Langit juga begitu cerah. Burung-burung bernyanyi seolah mengiringi musik alam yang indah. Nuansa pagi ini menambah semangat Fiska menjalani hari ini. Senyumnya begitu merekah berjalan keluar rumah menuju kampus. Jarak rumah Fiska dengan kampus sebenarnya lumayan jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki. Namun, pagi ini dia memutuskan untuk berjalan kaki menikmati indahnya pagi. Perasaannya begitu baik, diapun memakai baju warna biru, warna favoritnya yang katanya warna yang menenangkan.

Hari ini perkuliahan Fiska berjalan seperti biasa, presentasi, tidak ada kegiatan praktikum maupun pengerjaan proyek. Kali ini giliran kelompok Hana untuk presentasi, sahabat Fiska sejak dari menempuh S1. Fiska menempati duduk di barisan depan agar bisa fokus mendengarkan presentasi sahabatnya. Tibalah kanza datang menempati barisan tepat di belakang Fiska. Betapa senang sekaligus groginya Fiska duduk di dekat Kanza.

Tiba-tiba terdengar suara Kanza memanggil Fiska,”Fiska, kalau bisa lain kali lengan bajunya diberi handsock sepertinya lebih bagus.”

“Ha? Eh, em…oh iya thanks ya uda ngingetin,” jawab Fiska dengan bingung.

“Lebih bagus lagi kalau pakai kaos kaki sekalian.”

“Kaos kaki? Em… iya, makasih ya.”

Rasanya seperti disambar petir di pagi hari. Nasehat yang singkat, padat, jelas dari Kanza sukses membuat suasana ceria di hati Fiska menjadi linglung. “Kenapa Kanza tiba-tiba menasehatinya dengan detail begitu sampai ke kaos kaki?” batin Fiska. Fiska yang masih bingung hanya mengiyakan nasehat Kanza. Nampaknya duduk di barisan tidak membuat Fiska fokus mendengarkan presentasi. Hana yang berada berhadapan dengan Fiska memperhatikan gelagat sahabatnya itu. Sepulang kuliah Hana meminta Fiska ikut naik sepeda motor berboncengan dengannya.

_________________________

“Fiska, gimana menurutmu presentasiku tadi?” tanya Hana sembari membonceng Fiska ke rumahnya.

“Ha? Emmm, eh… hehehe, bagus kok Hana. Kamu cukup percaya diri dan materi yang kamu sampaikan juga bagus.” jawab Fiska terbata-bata karena dia tidak begitu memperhatikan Hana presentasi.

“Kamu kenapa tadi diam saja? Bukannya kamu kepo dan tertarik mempelajari materiku tentang aplikasi bioinformatika?”

“Emm, cuma belum ngerti aja sih, Han. Maaf ya.”

“Harusnya kan kalau belum mengerti kamu bisa bertanya? Ini kamu malah diam melamun. Memangnya ada masalah apa?”

“Nggak ada masalah apa-apa kok, aman” jawab Fiska dengan senyum yang seadanya.

Hana menyadari ada sesuatu yang disembunyikan dari sahabatnya itu. Dia memutuskan baru akan menggali lebih jauh sesampainya di rumah Fiska.

____________________

“Mau minum apa, Han?” tanya Fiska begitu sampai rumah.

“Air putih saja, Fiska. Cuacanya lagi panas, bisa bahaya kalau aku minum es.”

Fiska mengambilkan Hana minuman sekaligus camilan di dapur, sedangkan Hana langsung dipersilahkan ke kamar Fiska. Seperti biasanya dia langsun

g merebahkan badannya ke kasur menunggu air yang dibawa Fiska.

“Ini, Hana, camilannya jangan dihabiskan ya? Bagi-bagi.” kata Fiska memperingatkan Hana agar tidak menghabiskan camilannya.

“Thanks, Fiska.”

Hana mulai mengambil posisi ternyaman untuk mendengarkan sahabatnya bercerita.

“Fiska, tadi ada apa?” Hana membuka sesi intern mereka sebagai sahabat.

“Maksudnya apa, Han?” jawab Fiska bingung.

“Jujur, setelah kamu ngobrol dengan Kanza, raut wajahmu jadi berubah. Bahkan kamu tidak konsentrasi saat aku presentasi.”

“Ah, masak sih, Han? Aman kok aman.” Fiska tetap berusaha mengelak. Dia tidak ingin sahabatnya tau perasaannya yang tak menentu sekarang. Namun, semakin berusaha ditutupi, semakin Hana ingin menggali.

“Ayolah, Fiska! Kalian duduk berhadapan denganku tadi. Semua terlihat amat jelas. Kalau memang kamu tidak mau bercerita sekarang tidak apa sih. Asal nanti jangan hubungi aku pas lagi galau-galaunya doang ya.”

Fiska merasa malu pada Hana. Perlahan dia mulai membuka ceritanya dengan teguran nasehat yang diberikan Kanza hari ini.

“Gitu ceritanya, Han.”

“Lalu apa yang membuat raut wajahmu berubah seketika saat ditegur? Kamu sedih? Bingung? Kenapa?

“Entah, aku sebenarnya senang dinasehati. Itukan berarti tanda orang tersebut peduli denganku. Cuma aku merasa ada rasa malu dengan nasehat Kanza tadi. Apalagi teguran itu menyangkut hal yang seharusnya aku tutupi kan?”

“Iya sih, yak an wajar kalau dia menegurmu karena memang katamu dia akan religious walaupun pembawaannya seperti itu.”

“Iya, Han. Entah perasaanku berkecamuk, Han. Senang iya, sedih dan malu juga iya.”

“Em,, kamu suka ya sama Kanza?”

“Eh, apaan sih, Han.” Fiska mengelak.

“Ah sudah lah, jujur coba. Nasehat yang begitu saja bikin moodmu hari ini berubah, konsentrasimu buyar seketika.”

“Hmmm, iya mungkin, Han. Sejak kejadian presentasi itu perhatianku jadi lebih tertuju padanya. Apalagi sejak kami dipasangkan dalam proyek yang sama, kami lebih intens ngobrol, aku jadi lebih mengenal dia. Semakin dia bercerita aku semakin kagum, Han. Pribadinya yang santai, santun, berilmu dunia dan ilmu akhirat membuat pintu hatiku perlahan terbuka. Sebenarnya aku tidak tau apa Kanza juga merasakan hal yang sama atau tidak. Ketika dia menegurku tadi ada sisi dalam diriku yang mengatakan bahwa itu wujud kasih sayang Kanza terhadapku. Namun, di sisi lain aku mencoba mengeraskan hatiku agar tidak jatuh lagi. Aku takut ke-pede-an, Han. Jangan-jangan hal seperti ini wajar dia lakukan ke perempuan lain juga.”

“Sepertinya tidak, Fiska. Ini hanya tertuju padamu pula.”

“Ha? Bagaimana kamu bisa yakin, Han?”

“Karena tadi kan kamu lihat sendiri aku juga mengenakan pakaian yang mirip denganmu. Baju yang tidak sepenuhnya menutup bagian lengan sampai telapak tangan. Tapi dia tidak menegurku sama sekali.”

Fiska mulai sumringah. Sisi di mana dia meyakini bahwa Kanza menyukainya mulai memiliki timbangan yang lebih berat. Fiska dan Hana terlibat perbincangan tentang Kanza hingga sore hari. Dalam perbincangan itu, hati Fiska begitu berbunga-bunga. Hana mendukungnya untuk melanjutkan rasa itu kepada Kanza.

 

 

Bersambung……………

Kamis, 25 Mei 2023

Namanya Kanza - Pengagum Audience (2)

Pertemuan hari itu terjadi di sebuah ruang yang dipenuhi peralatan canggih. Ruangan ini terdapat alat-alat yang terdapat untuk menunjang kegiatan praktikum dan penelitian antara lain PCR Box, mesin PCR, spin down, vortex, alat elektroforesis gel agarosa, spektrofotometer untuk analisis kuantitatif DNA, dan UV Gel Doc untuk pembacaan DNA secara kualitatif. Ruangan ini adalah laboratorium molekuler tempat Fiska dan “Si Audience” memulai petualangan inti dari proyek mereka. Fiska yang basic ilmunya di sarjana pendidikan, amat terbantu dengan “Si Audience” yang lulusan sarjana sains.

“Elektroforesis merupakan teknik yang mengukur laju perpindahan atau pergerakan partikel-partikel bermuatan dalam suatu medan listrik. Elektroforesis digunakan untuk mengamati hasil amplifikasi dari DNA yang akan kita uji serta untuk mengetahui ukuran dan jumlah basa yang dikandung suatu sekuen DNA tertentu sehingga kita bisa mengetahui hubungan kekerabatan dari Bubalus bubalis (Kerbau)………………………” terang “Si Audience” dengan panjang lebar menjelaskan kepada Fiska agar lebih mengenali alat-alat yang dipakai untuk praktikum nantinya.

Dari 100% penjelasan yang diberikan “Si Audience”, sepertinya hanya 50% yang benar-benar diserap oleh Fiska. Sisanya Fiska amat terkesima dengan cara Kanza menjelaskan. Ya, nama “Si Audience” itu adalah Kanza. Walaupun sudah berkenalan di acara pra pasca, namun sepertinya Fiska abai dengan lelaki satu ini. Dia baru menyadari “keberadaan” lelaki cerdas, santun, dan religious ini di proyek molekuler yang menyatukan mereka. Fiska takjub dengan penjelasan ilmiah yang diberikan tanpa meninggalkan kaitannya dengan agama. Pembahasan agama yang dipandangan Fiska sering kali membosankan, kali ini terasa hangat sampai ke dalam benaknya. Hingga akhirnya Fiska berani untuk menanyakan,

“Kanza, kenapa kamu selalu mengaitkan agama? padahal kalau dipikir-pikir, jauh sekali kaitannya tapi kamu tetap bisa mengaitkannya”

“karena aku ingin menjadi ilmuan yang tidak lupa akan agamanya. Ilmuku dapat aku gunakan sebagai media dakwahku kelak. Sejatinya ilmu yang kita dapat juga dariNya, makanya dulu aku mengambil jurusan biologi agar aku lebih dekat dengan ciptaanNya”

“Sampai segitunya?”

“Iya, keluargaku mengajarkan tujuan jangka panjang dan merekapun aktif dalam dakwah jadi aku sudah terlatih. Mereka tidak pernah memintaku kuliah tinggi, tetapi mereka selalu memotivasiku meraih keinginanku yang ingin mempelajari ilmu biologi ke jenjang yang lebih tinggi. Bahkan tidak menutup kemungkinan nantinya aku ingin mendapatkan beasiswa ke luar negeri, selain untuk belajar sekalian untuk jalan-jalanlah, hehehe.”

Sekali lagi Fiska terpana. Betapa tidak terpikir olehnya hubungan antara ilmunya selama ini dengan agamanya. Tanpa Fiska sadari, perlahan pintu hatinya terbuka.

Hati yang terkunci terbuka kembali

Kamu yang pertama menyembuhkan luka

Tak ingin lagi ku mengulang keliru akan cinta

Sesampainya di rumah Fiska merebahkan diri di tempat tidur. Potongan lagu Kisah Sempurna milik Mahalini itu terlintas dalam benak Fiska. Hatinya begitu berbunga-bunga, hatinya yang sempat tertutup akibat tersakiti dengan penghianatan, kini mulai terbuka dengan hadirnya Kanza. Akankah Kanza juga merasakan hal yang sama?


bersambung…..

 

Rabu, 24 Mei 2023

Pengagum Audience (1)


Tahun 2011 adalah tahun di mana Fiska memasuki babak baru dalam dunia pendidikannya. Setelah lulus Sarjana (S1) tahun 2009 kemudian bekerja di salah satu sekolah negeri di Malang, dia menerima nasehat dari ibunya agar melanjutkan kuliah ke jenjang lebih tinggi lagi, magister. Mau tidak mau dia mengambil jurusan kelanjutan sarjananya dulu agar linier.

Setelah menyepelekan waktu ketika kuliah sarjana, kini dia bertekat untuk memperbaiki kualitas belajarnya, kualitas IP-nya, dan kemampuan lain yang selayaknya dimiliki mahasiswa seusianya.

Dia merasakan begitu lancarnya proses pendaftaran dan tes-tes yang dijalani. Dia selalu yakin dengan restu ibu yang tanpa bantahan, maka jalannya akan lancar. Terbukti saat pengumuman alhamdulillah dia keterima di salah satu universitas negeri di Malang.

Masa orientasi selama pra pasca dia nikmati, berkenalan dan berinteraksi dengan teman-teman baru. Berbeda dengan jaman dia kuliah sarjana dulu, di program pascasarjana ini dia memiliki teman dengan jenjang usia yang bervariasi. Ada yang masih seusianya, ada yang lebih muda, ada yang sudah berkeluarga, ada yang masih single.

Selama kuliah, Fiska sambil mengenal teman-teman barunya. Mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang rata-rata dilakukan berkelompok. Berbeda mata kuliah, berbeda pula kelompoknya. Setiap kelompok memberikan pengalaman tersendiri bagi Fiska. Ada anggota kelompoknya yang rajin, ada yang hanya titip nama, ada yang ahli di penulisan makalah saja, ada pula yang ahli saat presentasi. Dia berusaha memaklumi dan mengimbangi berbagai karakter teman-temannya agar tidak menimbulkan konflik.

--------------------

--------------------

Ternyata sehebat apapun Fiska berusaha menjaga harmonisasi dirinya dan teman-temannya, dia lupa bahwa dalam diskusi kelas tidak semulus yang diharapkannya. Saat itu materi yang dibahas merupakan materi yang kontroversial, EVOLUSI.

Ketika dia mencoba menjawab pertanyaan dari temannya sebagai audience ternyata di situlah menimbulkan sanggahan dari audience lain.

“Mohon maaf, saya kurang setuju kalau apa yang kita pelajari tidak dihubungkan dengan agama. Segala aktivitas kita bahkan materi pembelajaran kita tidak akan bisa lepas dari agama.” Kemudian audience tersebut mulai membuka handphonenya, membaca arti dari Al- Qur’an surah Al-Mukminun ayat 12-14:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah , lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik”.

Dengan nada tegas tapi tidak melupakan sopan santun dalam berdiskusi, audience tersebut masih melanjutkan argumennya, “Dari firman Allah yang saya sebutkan tadi, menggambarkan bahwa Allah menciptakan manusia dari tanah. Hal tersebut menegaskan bahwa ketika diciptakan manusia maka seterusnya tetap menjadi manusia (tidak dapat berubah bentuk). Dari segi biologi molekuler, susunan kombinasi gen tercatat dengan sangat detail sehingga pandangan terhadap suatu teori evolusi pada akhirnya akan tetap mengarah kepada ketetapan hukum alam dari Allah yang bersifat mutlak”.

Fiska tertegun mendengar jawaban audience itu. Rasanya sudah tidak ada lagi yang ingin Fiska ucapkan walaupun hatinya menggerutu. Mungkin teman kelompok Fiska yang akhirnya mewakili perasaannya.

“Terimakasih atas sanggahannya. Kelompok kami tidak bermaksud mengesampingkan agama. Maksud kami, beberapa pendapat ahli dahulu tentunya akan tidak bisa sinkron dengan agama sehingga diharapkan teman memaklumi hal ini.”

“Hmmm, syukurlah….” gumam Fiska.

----------

----------

Sejak presentasi itu Fiska jadi lebih memperhatikan lagi apa yang dia bicarakan. Dia seperti menjadi insecure lagi dengan dirinya. Dari SMP, Fiska merasa insecure dengan dirinya. Dia selalu membandingkan dirinya dengan teman yang lebih unggul seperti orang tuanya yang selalu membandingkan Fiska dengan kakaknya, Aprilia. Aprilia yang berjarak satu tahun dengan Fiska memiliki segudang prestasi. Mulai dari lomba pidato hingga lomba debat. Fiska yang lebih suka “dibelakang layar” menjadi insecure melihat kakaknya. Dirinya yang bercita-cita menjadi seorang motivator perlahan mulai mengkerdilkan cita-citanya sendiri. Fiska mengubur impiannya dengan hanya membaca buku-buku motivasi, novel, maupun buku parenting kemudian dituangkannya ke dalam tulisan.

Namun, ketika Fiska SMA, dia bertemu Bu Fifi, guru biologi yang akhirnya menjadi guru favoritnya. Bu Fifi mampu membuka wawasan dan meluluhkan hati Fiska yang sempat disetting keras olehnya supaya tidak mudah rapuh.

“Setiap anak punya passionnya masing-masing, Fiska. Kakakmu mungkin memang passionnya di area publik sehingga dia memaksimalkan itu. Prestasi kakakmu yang berhubungan dengan publik membuat dia lebih terlihat di mata orang tuamu, sedangkan kamu yang passionnya di dunia buku dan tulisan menjadi tidak terlihat. Kamu yang bercita-cita ingin menjadi motivator tetapi cenderung introvert membuat sekitarmu termasuk orang tuamu pesimis dengan hal itu. Kan motivator harus ahli berbicara dan tampil di depan umum?” kata Bu Fifi menanggapi cerita Fiska yang saat itu konsentrasi dan prestasinya menurun.

“Iya bu, tapi seharusnya orang tua mensupport anaknya ada atau tanpa prestasi. Orang tua saya harusnya menyadari potensi anak yang berbeda-beda itu. Saya memang ingin jadi motivator bu, tetapi di satu sisi memang saya merasa belum percaya diri. Saya masih nyaman dengan buku dan tulisan. Saya masih harus berjuang melawan diri saya, ditambah lagi gempuran pesimisnya orang tua terhadap saya.” tanggap Fiska.

“Nah itu dia, kamu sudah tau apa masalah yang ada di dirimu sebenarnya. Tidak usah memperhatikan orang lain. Perhatikan dirimu sendiri dulu karena dirimu sendirilah yang harus dilawan!” tegas Bu Fifi.

“Ketika dirimu sendiri sudah di lawan, maka potensimu akan keluar. Jangan pedulikan penilaian orang lain karena hal itu akan menghentikan langkahmu. Coba liat potensi yang ada di dirimu sendiri, maksimalkan yang ada. Bu Fifi yakin Tuhan tidak akan diam saja melihat makhlukNya berjuang menuntut ilmu demi mencapai apa yang diinginkan. Belum tentu pula yang menurutmu baik, menurutNya baik, maupun sebaliknya. Jadi, jalani apa yang bisa kamu jalani sekarang, belajar mencintai diri sendiri, kembangkan apa yang bisa kamu bisa sekarang. Latih kepercayaan dirimu dengan menerima versi terbaikmu.”

----------

----------

Lamunan Fiska kembali ke masa lalu di mana hatinya tergerak untuk melawan dirinya sendiri dengan lebih banyak berinteraksi dengan orang lain, mengikuti berbagai pelatihan maupun seminar publik speaking. Seketika hal yang dia bangun selama ini runtuh hanya karena sanggahan "Si Audience" yang begitu mengena di hatinya.

“Ayo Fiska, kamu tidak boleh kalah lagi!”, gumamnya memotivasi dirinya sendiri.

Berhari-hari dia merasa masih malu bertemu dengan “Si Audience”. Seketika itu pula perhatian Fiska terus tertuju pada “Si Audience” itu. Tanpa dia sadari pikirannya dipenuhi rasa penasaran dengan “Si Audience”. Semakin dia ingin menghindar, semakin tugas kuliah mengharuskan mereka bersama. Ada satu proyek molekuler yang akhirnya mempersatukan mereka. Hari demi hari dilewati dengan diskusi yang awalnya hanya satu arah berlanjut menjadi dua arah. Fiska tidak tinggal diam. Dia berusaha belajar untuk mengimbangi ilmu “si Audience” yang ternyata luar biasa.

 bersambung......

Minggu, 21 Mei 2023

Belajar Enzim Malah Bahas Pelakor

 Apa yang terpikir di benakmu ketika belajar matematika?

Identik dengan hitungan ya pastinya

Lalu apa yang terlintas di pikiranmu ketika belajar biologi?

Identik dengan makhluk hidup dan  hafalan-hafalanya kah?

Apakah dalam matematika tidak ada hafalan? Dan apakah di biologi tidak ada hitungan?

Dalam pelajaran matematika dan biologi ataupun pelajaran lainnya sama-sama ada teknik menghitung maupun hafalannya, hanya saja porsinya berbeda. Matematika memiliki porsi lebih banyak menghitung, sedangkan biologi lebih banyak porsi menghafal berbagai istilah.

Sebagai guru biologi, tantangan bagiku adalah bagaimana siswa bisa enjoy belajar biologi tanpa terbebani dengan hafalan yang begitu banyak. Nah, kuncinya sebagai pendidik,aku harus paham benar alur materiku dan aku harus berempati, memposisikan diriku sebagai siswa. Aku yang dulunya juga berada di posisi siswa seperti mereka yang diharuskan belajar banyak mata pelajaran juga harus mengemas materiku menjadi sesuatu yang ringan supaya mudah diterima oleh siswa.

Aku ambil contoh beberapa hari lalu aku harus mengajarkan materi terkait ENZIM. Materi tersebut cenderung abstrak bagi mereka. Tidak semua materi yang terdapat di buku aku bahas, yang terpenting pokok materinya dahulu mereka pahami. Tidak lupa aku menyertakan gambar supaya mereka memahami dan lebih punya gambaran terkait hal yang abstrak tersebut.

Aku mulai dari bertanya,”adakah nama enzim yang kalian kenal? Coba sebutkan!”.

“pepsin”, “lipase”, “tripsin”, satu persatu mereka mulai flashback materi ketika SMP dulu.

“Kalian kenal enzim apa tidak?”

“nggak tau bu,hanya tau nama dan fungsinya saja”

Dalam hal ini misal saya ambil contoh lipase yang berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak, maka lemak berperan sebagai substrat (zat yang akan diubah), asam lemak berperan sebagai produk yang dihasilkan, lipase berperan sebagai pembantu dalam reaksi tersebut.

Kemudian aku mulai mengenalkan karakteristik atau ciri enzim kepada mereka dengan bahasa yang mudah dipahami. Karakteristik enzim diantaranya:

1)      Berupa protein

2)      Berfungsi sebagai biokatalisator (mempercepat reaksi)

Sebagai contoh enzim pepsin membantu mengubah protein menjadi pepton. Ketika tidak ada enzim pepsin, maka pengubahan protein menjadi pepton “cenderung lama”, tapi ketika ada enzim pepsin, maka pengubahan tersbut berlangsung dengan lebih cepat.

3)      Bersifat spesifik

Satu enzim berfungsi hanya pada satu reaksi saja. Ibarat kita punya gembok, maka dia akan cocok hanya untuk satu kunci saja (Teori Lock and Key)


https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/30/141145369/ciri-khas-enzim-sebagai-katalis-biokimia?page=all

4)      Reusable (dapat digunakan kembali)

Selama enzim tidak rusak, maka enzim maish bisa digunakan kembali. Enzim akan rusak ketika berada pada suhu di atas 500C dan akan inaktif ketika berada pada suhu dibawah 00C. Inaktif di sini berarti enzim akan bisa digunakan kembali saat berada pada suhu normal.

5)      Reversible (dapat bekerja bolak balik)

Ada beberapa enzim yang bisa bekerja dua arah


https://rumushitung.com/2019/02/11/peran-enzim-dalam-metabolisme/

6)      Bekerja dengan cara menurunkan energi aktivasi


Dari grafik ini terlihat bahwa ketika menggunakan enzim, maka energi untuk menghasilkan produk menjadi lebih sedikit daripada ketika tanpa menggunakan enzim (garis putus-putus).

Lalu saya mulai masuk ke bahasan faktor yang bisa menghambat kerja enzim, diantaranya yaitu adanya inhibitor atau penghambat. Ada dua jenis inhibitor yaitu inhibitor kompetitif dan non kompetitif.

https://rumushitung.com/2019/02/11/peran-enzim-dalam-metabolisme/

Sesuai dengan namanya, inhibitor kompetitif akan bersaing secara terang-terangan dan sportif untuk dapat berikatan dengan enzim dengan cara mendapatkan sisi aktif enzim. Ketika si inhibitor “lebih cepat” maka inhibitor tersebut akan berikatan dengan sisi aktif enzim sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan enzim dan reaksi tidak dapat terjadi (tidak menghasilkan produk).

https://rumushitung.com/2019/02/11/peran-enzim-dalam-metabolisme/

Inhibitor non kompetitif aku ibaratkan seperti pelakor. Kenapa? Karena dia bersaing secara tidak sehat. Dia “main belakang”. Dia berupaya berikatan dengan enzim dari sisi “belakang” atau sisi alosterik. Adanya ikatan antara enzim dan inhibitor di sisi alosterik membuat sisi aktif enzim menjadi berubah sehingga substrat tidak dapat lagi berikatan dengan enzim. Sama halnya dengan pelakor yang main belakang tadi, dia sanggup mengubah pasangan kita menjadi lain dari biasanya sehingga dia tidak semanis dulu alias menjadi dingin dengan pasangannya.

Nah, inhibitor non kompetitif ini tidak bisa dihilangkan karena dia sudah mengubah sisi aktif enzim, sedangkan inhibitor yang kompetitif masih bisa dihilangkan dengan cara menambah konsentrasi substrat. Ibaratnya kita menambah pasukan lagi untuk mengusir satu musuh.

Dengan penjelasanku ini alhamdulillah siswa lebih memahami enzim, materi pengantar sebelum masuk ke materi metabolisme. Hal ini terlihat dari antusiasnya mereka saat bertanya. Mungkin ketika aku menjelaskan lewat tulisan di blog, akan berbeda serunya dengan ketika aku menjelaskan secara langsung. Apakah aku perlu bikin youtobe belajar biologi yang menyenangkan? hehehe