Akhir akhir ini, nama Putri Ariani tidak asing lagi di
telinga kita. Gadis bertalenta itu ramai diperbicangkan di media sosial setelah
ia berhasil mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowell di acara America’s Got
Talent (AGT).
Golden buzzer adalah tiket yang mengantarkan peserta yang
mendapatkannya untuk dapat langsung tampil di panggung AGT secara live. Putri
Ariani otomatis mendapat posisi di babak semifinal AGT 2023 tanpa melewati
babak bootcamp kompetisi lagi.
Sebelum mengikuti ajang America's Got Talent pada bulan Juni
2023 ini, Putri Ariani telah berhasil mengukir prestasi dengan memenangkan
ajang Indonesia's Got Talent pada tahun 2014 silam. Selain bernyanyi, Putri Ariani
juga aktif menulis lagu. Bahkan lagu yang ia ciptakan mampu dikenal seluruh
dunia berjudul Loneliness. Lagu itu ia bawakan ketika tampil di panggung
America's Got Talent.
Profil
Ariani Nisma Putri berasal dari Yogjakarta. Ia dikenal publik
dengan nama Putri Ariani. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara yang
semuanya perempuan. Orang tuanya bernama Ismawan Kurnianto dan Reny Alfianty. Gadis
cantik ini lahir pada 31 Desember 2005.
Putri lahir dengan keadaan prematur ketika usia kandungan 6
bulan 18 hari. Saat itu bunya mengalami Plasenta previa. Setelah dilahirkan, Putri
harus berada di dalam inkubator bayi selama 3 bulan. Putri kemudian divonis
mengalami katarak. Orang tuanya tak tinggal diam, mereka membawa Putri untuk
berobat ke Singapura dan dinyatakan bahwa ia mengalami retinopati prematuritas.
Ia sempat mendapatkan tindakan bedah untuk mata kanannya tapi tidak membuahkan
hasil. Ia dinyatakan buta total ketika berusia 3 bulan.
Putri menunjukkan bakat bernyanyi Putri muncul saat dirinya
berusia dua tahun. Kegemarannya muncul berawal dari ia sering meniru bunyi
suara yang didengarkan. Ia mempelajari musik secara autodidak. Sejak usia 7
tahun, Putri mulai tampil bernyanyi di panggung. Tantangan ketika tampil salah
satunya adalah ia kerap mendapatkan perundungan karena memiliki fisik yang
berbeda dengan orang pada umumnya.
Putri pernah menempuh pendidikan sekolah menengah atas di
SMK Negeri 2 Kasihan atau yang dikenal Sekolah Menengah Musik Yogyakarta (SMM)
di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Putri mengambil spesifikasi
instrumen Mayor Flute. Ia juga pernah didaulat untuk penampil vokal solo dalam
konser SMM.
Meski Putri Ariani memiliki keterbatasan dalam penglihatan,
ia memiliki bakat dalam bidang musik. Ia mempunyai suara yang merdu, pandai
menciptakan lagu, serta piawai dalam memainkan sejumlah alat musik, contohnya
piano. Ketiga hal ini lah yang membuat para juri America’s Got Talent terkesima
dan memberi pujian kepada Putri.
Impian yang Besar
Walaupun Putri Ariani mengikuti berbagai event musik, ia
tetap memiliki impian dalam dunia pendidikan. Ketika berdiri di panggung megah
America’s Got Talent, Putri Ariani mengungkapkan keinginan untuk dapat
melanjutkan pendidikan di Juilliard School, New York.
Putri ariani menginginkan kuliah di tempat yang juga mampu
mendukung karirnya sebagai seorang musisi. Juilliard School merupakan kampus
seni dan musik bergengsi yang bertempat di New York City, AS. Kampus ini
didirikan tahun 1905 oleh seorang filantropis bernama Augustus D Juilliard. Program
yang dirancang kampus ini meliputi musik, tari, drama, dan seni pertunjukan
lainnya.
Sebagai kampus bergengsi di bidang seni, biaya pendidikan di
sana tidak lah murah. Biaya pendidikan
untuk peserta didik tahun pertama periode 2023-2024 mencapai 790juta rupiah. Selain
biaya pendidikan, para peserta didik juga dikenakan dikenakan biaya orientasi
sebesar Rp 3,7 juta dan biaya asrama sebesar Rp 316 juta dan asuransi Rp 44
juta.
Beruntung, melalui prestasi yang luar biasa, Putri Ariani
mempunyai kesempatan mendapatkan beasiswa dari banyak pihak. Ia sempat
dijanjikan beasiswa oleh menteri Kemendikbudristek, Nadiem Makarim lewat Beasiswa Indonesia Maju
(BIM). Bahkan, adanya sistem seleksi masuk yang sangat ketat, Nadiem Makarim
juga berencana memberikan surat rekomendasi untuk mempermudah Putri Ariani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar