Pagi ini teman2 di tempatku bekerja mengadakan acara rekreasi yang dikoordinir mandiri. Kami akan pergi ke pantai-pantai yang ada di Tulungagung.
Perjalanan di awali dari SMAN 1 krian, kemudian bis kami masuk tol mojokerkerto lanjut ke Tulungagung lewat kediri.
Kami berangkat sekitar pukul 6.30 dan sampai pantai pertama pukul 10.00.
Awalnya rute kami ke pantai midodareni, akan tetapi jalan ke pantai tersebut masih diperbaiki dan tidak bisa dilewati bis. Oleh karena itu, susunan acara kami berubah. Pantai pertama yang kami kunjungi adalah pantai gemah.
Pantai gemah merupakan pantai yang terletak di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung.
Tiket masuk pantai gemah tergolong murah 10.000 per orang.
Kesan pertama masuk ke pantai gemah adalah kotor. Ya, di pinggir pantai gemah banyak sekali sampah. Entah sejak kapan sampah tersebut berada di situ. Di sepanjang pantai hampir tidak bisa aku temui pinggiran yang bersih.
Ketika membeli makanan, ada penjual yang bilang bahwa sampah tersebut merupakan sampah bawaan banjir yang dulu pernah terjadi. Namun, entah mengapa tidak ada petugas yang membersihkan pantai tersebut.
Sebenarnya menurutku pantai ini menyediakan fasilitas dan wahana yang tergolong baik. Di sana terdapat persewaaan tikar, persewaan ATV, motor trail, dan wahana naik perahu. Persewaaan ATV dan motor trail per jam nya 100.000. Jika hanya menyewa setengah jam kita akan dikenakan biaya 60.000. Biaya naik perahu dihitung per orang. Masing-masing orang membayar 20.000 untuk dewasa, sedangkan anak-anak membayar 10.000.
Dari pantai gemah ini, kita juga bisa menyusuri pantai lain di sekitar gemah, diantaranya pantai bayam dan pantai midodareni (ada shuttle juga karena bis tidak bisa menuju ke sana). Biaya shuttlenya sekitar 10.000 per orang.
Miris sebenarnya melihat keadaan pantai gemah. Mau membersihkan sampahnya juga "awang-awangen" karena saking banyaknya sampah. dari berita yang ku baca, persoalan sampah memang menjadi tanggung jawab pengelola yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung
Ternyata, tidak jauh dari lokasi pantai gemah ada bendungan Niyama. Bendungan ini merupakan pintu pembuangan air kiriman sungai Kali Ngasinan dan sungai-sungai kecil di barat Kali Ngrowo Tulungagung. Bendungan tersebut mengatur air dari sungai-sungai yang melintasi Tulungagung agar wilayah ini tidak banjir saat musim hujan.
Sejumlah petugas biasanya ditugaskan untuk mengontrol sampah yang tersangkut di pintu air. Sampah yang dibuang sembarangan di sungai ini masuk ke Teluk Popoh lewat Bendungan Niyama. Kebiasaan warga membuang sampah di sungai ini lah yang membuat persoalan sampah tidak kunjung usai.
***
Pantai kedua yang kami kunjungi adalah Pantai Karanggongso yang berlokasi di Tasikmadu, Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Lokasi pantai ini berdekatan dengan Pantai pasir putih.
Berbeda 180° dengan Pantai Gemah, kondisi Pantai Karanggongso cenderung bersih ketika saya datang saat menjelang sore, pemandangannya amat indah.
Di Pantai tersebut kami bisa bermain air di pinggir pantai dengan nyaman tanpa khawatir sampah. Di sana juga terdapat persewaan perahu dengan biaya 250.000 per perahu (berisi sekitar 12 orang) dan wahana banana boat dengan tarif 40.000 per orang.
Keadaan pantai yang bersih, warga yang ramah, pengelolaan sampah yang baik membuat betah berlama-lama di pantai karanggongso. Namun, lika liku jalan yang lumayan ekstrim, membuat kita harus waspada jika ingin berkunjung ke pantai ini. Pastikan sopir merupakan orang yang handal terkait medan pegunungan.
Bagi teman-teman yang liburan ini ingin melakukan perjalanan wisata kemana pun, jangan lupa selalu menjaga kebersihan area yang kita kunjungi ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar