Minggu, 18 Juni 2023

OPREC ODOP 2023: Berasa Ikut Indonesian Idol!

Finally, hari ini adalah hari terakhir saya mengikuti masa open recruitment. Melalui sistem eliminasi, alhamdulillah tanpa terasa saya mampu mengikuti selama 6 minggu.

Pertama kali saya mengetahui informasi ini dari instagram komunitas ODOP. Saat itu saya sedang proses menulis untuk lomba guru. Sudah beberapa tahun saya tidak aktif menulis lagi, kecuali menulis status, hahaha.

Ternyata semesta mendukung saya. Ketika scroll IG, saya menemukan informasi event open recruitment (oprec) anggota ODOP batch 11. Tidak menunggu lama, saya langsung berusaha daftar memenuhi syarat yang telah ditentukan. Akhirnya saat pengumuman, nama saya lolos mengikuti event tersebut.

Masa OPREC

Saya merasa sedang bernostalgia ketika memulai event ini karena aktivitas menulisnya dilakukan di blog. Mau tidak mau saya harus menengok blog lama saya yang sudah bersarang laba-laba.

Peserta yang telah lolos dikumpulkan di satu grup besar, OPREC ODOP 2023. Kemudian grup besar tersebut dibagi menjadi 2 kelompok kecil, Buya Hamka dan Dee Lestari. Saya berada di kelompok Dee Lestari bersama sekitar 22 teman lainnya.

Grup kecil ini dikawal oleh PiJe. Dia adalah Kak Siti dan Kak Thia, penanggung jawab grup Dee Lestari yang bertugas untuk menjelaskan aturan, mengumumkan kelas yang akan dilangsungkan, merekam aktivitas anggota, dan mengingatkan tugas-tugas seluruh anggota grup.

Eliminasi Setiap Hari Senin

Sesuai dengan nama komunitasnya, one day one post, maka di event kali ini pun juga sama. Kami para peserta ditugaskan untuk menulis bebas setiap hari di blog masing-masing. Setiap hari pula kami juga wajib melakukan blogwalking. Kegiatan ini selain bermanfaat menambah traffic blog teman, juga dapat menambah kosa kata dan referensi kepenulisan. Mustahil kita dapat menulis kalau tanpa membaca.

Setiap minggunya, kami dibekali materi-materi yang menarik tentang dunia kepenulisan. Kami juga saling berkenalan satu sama lain secara bergantian lewat sesi SJLD (Satu Jam Lebih Dekat). Dari keseluruhan aktivitas yang kami ikuti, kami akan mendapatkan poin.

Poin yang diperoleh masing-masing peserta akan direkap oleh PiJE setiap minggunya. Kemudian hari Senin kami akan mendapatkan pengumuman siapa saja yang harus tereliminasi dari event ini. Jadi, hari setiap hari Senin, saya berasa seperti mengikuti Indonesian Idol yang deg-degan takut terliminasi.

Pernah di minggu awal saya hampir tereliminasi akibat tidak membaca instruksi dengan benar. Namun, saat itu pihak panitia memberikan dispensasi pada beberapa peserta untuk memperbaiki tulisannya maksimal Senin jam 9 pagi.

Masih ingat sekali Senin itu bersamaan di sekolah saya ada acara pelepasan siswa kelas 12. Di satu sisi saya harus mengikuti acara itu, di sisi yang lain ada chat dari kak PiJe tentang masa tenggang yang diberikan panitia. Hingga akhirnya saya menemukan sela dan alhamdulillah bisa lolos ke minggu selanjutnya.

Jiwa Perfeksionis yang Mulai Terkikis

Selama mengikuti event ODOP ini, saya merasa lebih percaya diri dengan apa yang saya tulis. Walaupun kualitasnya tidak sebaik teman-teman yang lebih berpengalaman, namun kami diajarkan untuk saling menghargai dan tetap memberi masukan dengan baik pada tulisan teman melalui kegiatan bedah tulisan.

Adab seorang penulis seperti ini menurut saya sangat penting agar sesama penulis tidak saling menjatuhkan. Malah sebaliknya, kami bisa saling mendukung, saling memberikan semangat agar setiap minggunya lolos semua.

Melalui event ini setiap harinya mau tidak mau saya harus menulis apapun itu, kecuali hari tertentu yang temanya sudah ditentukan. Hal ini membuat saya yang dulunya terlalu mikir sempurnanya tulisan kalau akan memposting tulisan, menjadi lebih mempersempit ruang perfeksionis yang saya punyai.

Bayangkan jika jiwa perfeksionis itu tetap saya junjung tinggi, saya rasa tulisan saya tidak akan jadi one day one post, malah jadi one week one post, hehehe. Saya mulai tidak terlalu mempedulikan penilaian orang terhadap tulisan saya. Tujuannya adalah memfokuskan untuk pembelajaran diri sendiri dahulu supaya lebih berani dan segera action.

Materi yang Diikuti

Dalam event ini kami dibekali materi-materi yang setiap minggunya semakin menarik apalagi dengan interaksi grup yang semakin aktif karena lebih saling mengenal.

Beberapa materi yang saya ikuti diantaranya tentang 1) mengenal blog, 2) mengenal tulisan fiksi, 3) mengenal tulisan non fiksi, 4) mengenal perubahan tata bahasa, 5) writerpreneur, 6) teknik menulis cerita anak, 7) mengangkat isu viral menjadi tulisan opini, 8) personal branding, 9) cara mereview buku, 10) 5 key writing strategies, 11) mengenal jenis-jenis penerbit.

Seluruh materi yang saya ikuti semuanya memiliki kesan tersendiri bagi saya. Ketika pertama kali mengikuti kelas dengan tema mengenal blog, jujur saya merasa minder sekali dengan teman-teman yang pengetahuan tentang dunia blog dan tulisan luar biasa. Banyak sekali istilah yang belum saya pahami. Benar-benar harus berlari untuk mengejar ketinggalan.

Materi yang membuat saya paling tersentuh adalah materi dari kak Widya tentang 5 key writing strategies. Materi yang diberikan amat menyentuh hati saya. Misalnya saya tersentil ketika kak Widya mengingatkan “kalau masih ada dendam atau emosi negatif ketika menulis, lebih baik berhentilah jadi penulis.”

Benar saja, di tulisan saya sebelumnya saya menuliskan suatu kisah yang hampir mirip dengan kehidupan saya. Saya menuliskannya dengan masih ada dendam. Lalu apa yang terjadi? Kisah yang saya tulis tidak sanggup saya teruskan. Hal ini terasa menguras energi saya.

Lalu Kak Widya juga mengingatkan terkait tujuan untuk menulis? Untuk apa? Saya jadi teringat mimpi saya untuk jadi seorang motivator. Saya ingin punya pengaruh baik dan memberi impact yang positif pada orang lain. Namun, saya terkendala kurang kepercayaan diri ketika tampil di depan banyak orang.

Dari kelas tersebut saya terpikirkan untuk terhubung dengan orang lain melalui tulisan. Siapa tahu karya saya dibaca dan dapat memberikan motivasi pada diri pembaca.

Last…

Dari OPREC 2023 saya belajar banyak hal. Manajemen waktu, konsistensi, fleksibilitas, rasa menghargai terhadap karya, adab memberikan kritik dan saran, dll. Manajemen waktu dan konsistensi menjadi 2 fokus utama saya, karena hal tersebut adalah PR besar.

Adanya tanggung jawab sebagai seorang istri, seorang ibu, seorang guru, membuat saya seperti harus membelah diri untuk menyelesaikan tugas-tugas di masing-masing peran itu. Ada kala ingin berhenti, akan tetapi saya berusaha melawannya agar konsistensi saya dapat terbangun dari event ini. Walaupun tertatih-tatih ada hutang tulisan, tapi saya tetap berusaha menyelesaikan tugas tersebut.

Di akhir tugas ini, saya mengucapkan terimakasih kepada suami saya yang telah mengizinkan ikut event ini. Terimakasih sudah sabar membangunkan saya sebelum jam Cinderella (23.59 WIB) ketika saya belum menyelesaikan tulisan. Terimakasih telah memberikan space waktu buat saya untuk menyelesaikan tugas tanpa “gangguan” anak.

Terimakasih pula kepada panitia OPREC 2023 yang telah memfasilitasi saya dan teman-teman untuk berkembang menjadi seorang penulis yang baik. Terimakasih telah menyusun materi sedemikian runutnya, memilihkan pemateri-pemateri yang juga luar biasa.

Terimakasih kepada teman-teman OPREC 2023 khususnya teman-teman di grup Dee Lestari yang telah mensupport saya. Kalian selalu memberikan semangat positif dan mendukung agar masing-masing dapat lolos sampai akhir.

Sampai bertemu di event selanjutnya ya…

See you!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar