Kamis, 27 Juli 2023

Haruskah Sekolah TK?

Kegalauan seiring bertambahnya umur anak

Haruskah anakku bersekolah TK?
Apakah usianya sudah tepat?
Mau sekolah di mana?

Pertanyaan yang sama mungkin juga dirasakan oleh para orang tua lainnya. Tentunya setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk tumbuh kembang buah hatinya. Ada orang tua yang ingin segera menyekolahkan anaknya saat masih umur 2 tahun, adapula yang masih ingin membersamai anaknya sampai usia 5 tahun.

Begitu pula dengan saya sebagai ibu yang mempunyai anak usia 4 tahun, suami saya sempat bersikeras ingin memasukkan anak langsung ke tingkat Sekolah Dasar (SD) saja. pertimbangan dia adalah dasar membaca, berhitung anak kami sudah amat baik. Di sisi lain kami sepakat bahwa kami tidak akan memasukkan anak kami ke tingkat PAUD karena kami masih ingin fokus bersama anak di usianya saat itu.

Namun, selama perkembangannya, kami melihat anak kami tertarik dan meminta untuk sekolah. Dia mulai bosan pagi dan sore mengaji di TPQ. "Aku ingin sekolah bund" kata Kahfi.

Kami sebagai orang tua tentunya memikirkan berbagai pertimbangan apakah anak kami sekolah TK di tahun ini atau tidak. Beberapa hal yang kami pertimbangkan diantaranya:

1. Usia

Kami mempertimbangkan apakah usia yang belum genap 5 tahun sudah bisa masuk TK? apakah bisa langsung masih TK B? dan apakah SDnya nanti mau menerima dengan usia yang belum genap 7 tahun? Alhamdulillah ternyata di sekolah SDnya tidak ada masalah. Jikalau suatu saat secara akademik masih kurang, maka anak akan didampingi persiapan masuk SD.

2. Kesiapan anak

Ketika anak kami menyatakan dia ingin sekolah, tidak serta merta kami mengiyakan. Kami cek kemandirian dia. Lalu kami ajak dia survey beberapa sekolah, memberi penjelasan tentang gambaran sekolah. Dari kegiatan itu kami dapat menilai apakah anak kami siap sekolah atau tidak. 

3. Sekolah

Kami mensurvey dan visit beberapa TK yang terdekat dari rumah kami hingga radius yang lebih jauh. Kami menanyakan segala hal yang perlu kami gali terutama terkait sistem pembelajaran dan dana yang harus kami keluarkan. 
Sang anak juga kami libatkan dalam memilih sekolah karena dia yang akan menjalani belajar di tempat tersebut. Kami percaya bahwa anak punya insting kenyamanannya sendiri. 

4. Kesiapan dana

Anak kami sudah siap sekolah, usia sudah tidak masalah, akan tetapi jika secara dana kami tidak siap kami tidak boleh memaksakan. Di usia anak yang belum genap 5 tahun, kami masih punya waktu untuk menunda sekolah jika memang belum siap. 
Dampaknya ketika kami memaksakan maka dana pendidikan untuk jenjang berikutnya akan lebih tidak beraturan. Jadi, buat para orang tua yang sudah punya bayi, itu saatnya anda mulai menabung pula untuk biaya sekolah beberapa tahun ke depan yang saya yakin akan terus naik.

Dari keempat pertimbangan itu akhirnya kami memutuskan bahwa tahun ini anak kami sekolah di TK. Beberapa manfaat yang akan anak dapatkan di jenjang TK sebelum menginjak ke jenjang SD diantaranya:

1. Melatih kemampuan bersosialisasi

Dengan menempuh pendidikan di tingkat TK, anak akan menjadi lebih siap menuju ke jenjang SD. Di tingkat TK anak-anak akan diajarkan pelajaran yang lebih santai dan lebih ke permainan sehingga anak dapat berlatih bersosialisasi dengan temannya serta melatih fokus untuk mendengarkan instruksi.

2. Meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak

Kegiatan-kegiatan dasar yang diberikan di tingkat TK akan melatih anak untuk mulai membaca, menulis, dan berhitung. Anak-anak juga dapat belajar berbagai hal baru seperti bermain alat musik, tampil dalam pentas seni, membuat makanan sendiri, dan sebagainya. 

3. Melatih kemandirian

Ketika anak sekolah maka dia akan lepas dari pengawasan orang tua secara langsung. Hal ini akan membantu anak berlatih terkait kemandirian. Kemandirian ini penting karena saat SD nantinya dia akan mulai menyeesaikan problemnya sendiri di sekolah.

Jadi, apakah anda akan menyekolahkan anak anak di jenjang TK?

Haruskah Sekolah TK?
Akhirnya Sekolah (Sumber:dokumentasi pribadi)




Rabu, 26 Juli 2023

Sekolah Gratis Malah Bikin Kantong Menangis

Pagi itu merupakan pagi yang amat mendebarkan bagi kami sebagai orang tua. Kami telah selesai mendaftarkan anak kami, Nino ke salah satu SMA Negeri  tak jauh dari rumah kami.

Sekolah yang gratis dan jarak yang dekat dari rumah menjadi pertimbangan kami mendaftarkan anak kami di SMA Negeri tersebut. Itulah salah satu ikhtiar kami agar pengeluaran kami dapat ditekan.

Berbagai cara kami lakukan untuk memberi pengertian pada Nino agar mau bersekolah di sana. Sebenarnya Nino menginginkan sekolah di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) agar selepas sekolah dia bisa langsung bekerja sehingga tidak merepotkan kami lagi.

Dalam prakteknya sistem zonasi memanfaatkan aplikasi peta Google. Titik koordinat acapkali disebut tidak akurat, sehingga menyebabkan calon siswa gagal masuk seleksi PPDB lantaran perbedaan beberapa meter saja. Padahal jarak rumah ke sekolah yang didaftarkan berada dalam radius dekat. Sisi itulah yang membuat kami was-was jika anak kami tidak masuk ke SMA Negeri tersebut.

Ternyata, kabar PPDB  secerah suasana pagi ini. Syukur Alhamdulillah Nino diterima di sekolah tersebut. Kami bergegas mencari informasi lanjutan terkait kabar itu.

Kami menerima sepucuk “surat”. Fokus utama kami langsung pada angka akhir yang terdapat dalam rincian tersebut. Rp. 2.360.000 terpampang nyata di akhir “surat” itu. Ya, kami menerima rincian dari biaya seragam yang akan kami beli.

https://jatim.tribunnews.com/2023/07/21/asal-kain-mahal-rp23-juta-seragam-sma-tulungagung-ortu-terpaksa-beli-takut-terancam-beda-warna

Sekolah gratis sepertinya memang tidak benar-benar ada. Kami ternyata masih harus menanggung biaya yang mahal terkait keperluan sekolah anak kami.

“Maaf pak, semua  anak wajib membeli satu paket. Tidak diperkenankan pembelian pecah paket. Pembayarannya dapat dicicil selama 4 hari nggih. Terakhir pembayaran tanggal 12.”

Bagi kami guru honorer, biaya 2 juta sudah seperti menyetorkan gaji kami selama satu bulan untuk baju seragam. Namun, begitulah jawaban yang kami terima ketika kami meminta keringanan agar anak kami hanya membeli baju olahraga saja, sisanya biar kami membeli di pasar.

Harga di pasar jauh lebih murah daripada di sekolah. Untuk satu stel baju seragam putih abu-abu kalau di sekolah dibandrol harga 359.000. itupun masih berupa kain. Kami harus mengeluarkan biaya lagi untuk menjahitkan. Sedangkan di pasar, beli seragam jadi hanya sekitar 150.000 saja.

Polemik Pengadaan Seragam

Dari tahun ke tahun permasalahan pengadaan seragam memang masih jadi PR. Namun, tahun ini dengan perkembangan demokrasi bersosial media yang tinggi, membuat akses informasi dapat diketahui dengan cepat.

Seperti halnya dengan berbagai keluhan yang dialami oleh para wali di SMA Negeri tempat Nino bersekolah. Keluhan tersebut dengan cepatnya tersebar dan mendapatkan respon dari berbagai pihak pula.

Salah satu pihak yang merespon adalah pihak sekolah terkait. Humas SMA Negeri tersebut mengatakan bahwa sekolah tidak mewajibkan siswa untuk membeli seragam. Mereka hanya memfasilitasi pembelian seragam yang perlu dimiliki oleh siswa baru. Siswa dapat membeli di luar akan tetapi warna seragam tersebut akan sedikit berbeda, gradasinya, dan itu wajar.

Respon itu amat berbeda dengan jawaban yang pernah kami terima saat meminta keringanan. Begitu pun dengan jawaban terkait cicilan. Pihak humas menyatakan bahwa kami tidak dapat mencicil. Namun, ketika diwawancarai wartawan, beliau menyatakan bahwa biaya seragam tersebut dapat dicicil bahkan selama satu tahun.

Tanggapan Pemerintah Provinsi

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak ketika ditemui terkait kasus mahalnya seragam sekolah menyayangkan adanya peristiwa ini. Emil menegaskan bahwa persoalan seragam sekolah kini menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan Provinsi Jatim agar kasus yang sama tidak terulang kembali di PPDB berikutnya.

Pemprov mengaku telah meminta dinas pendidikan untuk membuat surat edaran ke masing-masing sekolah SMA/SMK negeri dalam menyikapi  kasus mahalnya seragam sekolah. Surat edaran sedang disiapkan oleh dinas pendidikan.

Emil Dardak juga menegaskan bahwa sekolah tidak boleh mewajibkan pembelian seragam di sekolah. Selain itu, ia mengingatkan kepada wali murid untuk tidak membayar sumbangan paksaan kepada sekolah karena hal tersebut merupakan diskriminasi.

Adanya solusi dan peran serta dari pemerinta provinsi diharapkan mampu memberikan titik terang terkait polemik pengadaan seragam sekolah. Jangan sampai pendidikan gratis, bikin kantong orang tua mahal menangis.

 

 

 


Kamis, 20 Juli 2023

Selamat Tahun Baru Hijriah 1445 H


Pada hari Rabu, 19 Juli 2023 sesuai dengan keputusan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri Nomor 624 Tahun 2023 dan Nomor 2 Tahun 2023 ditetapkan sebagai hari libur nasional. Tepat pada hari itu umat Islam memasuki tahun baru Hijriah 1445 H.

Tahun Baru Hijriah merupakan pengingat bagi umat Islam atas peristiwa perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Pada masa itu, kaum muslim sepakat bahwa permulaan kalender Islam ditentukan berdasarkan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Hal ini dikarenakan hijrah dapat menjadi pembeda antara yang hak dan yang batil.

Peristiwa hijrah dilakukan Nabi Muhammad SAW sebagai strategi dakwah dan sebagai respons atas keadaan yang tidak kondusif di Mekah. Hijrah memiliki arti perjuangan meninggalkan hal-hal yang buruk menuju ke arah yang lebih baik lagi.

Penetapan kalender Islam terjadi pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA. Bulan pertama yang diusulkan saat itu oleh sahabat Utsman bin Affan RA adalah bulan Muharram. Utsman bun Affan RA mengatakan bahwa menjadikan Muharram sebagai permulaan tahun. Menurutnya, Muharram adalah bulan mulia, permulaan bilangan bulan, dan waktu manusia pulang dari haji.

Makna Tahun Baru Hijriah
  1. Moment untuk hijrah menjadi pribadi yang lebih baik.
  2. Moment muhasabah atas peristiwa yang telah terjadi tahun lalu.
  3. Moment baru untuk menetapkan tujuan dan harapan untuk tahun yang akan datang.
  4. Menjadikan suasana lebih damai dengan diawali bulan Muharram yaitu bulan yang diharamkan untuk berperang dan melakukan kedzaliman.
  5. Ajang memperbanyak pahala karena setiap amal ibadah yang dilakukan di bulan Muharam akan dilipatgandakan ganjarannya.
  6. Sebagai pengingat bagi umat Islam terhadap perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam mempertahankan, mendakwahkan agama dan membangun masyarakat yang berlandaskan ajaran Islam.
  7. Dapat memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT.
  8. Umat Islam diingatkan untuk memanfaatkan waktu dengan baik karena setiap kesempatan tidak akan dapat terulang.
Perbedaan Sistem Penanggalan Hijriah dan Masehi

Kalender Hijriah berbeda dengan sistem penanggalan Masehi. Kalender Hijriah menggunakan sistem penanggalan berdasarkan peredaran bulan yang mengelilingi bumi. Hal ini mengakibatkan semua hari-hari besar Islam dapat terjadi pada musim atau waktu yang berbeda-beda. Perhitungan kalender Masehi didasarkan pada peredaran bumi yang mengitari matahari.

Perbedaan lainnya diantaranya terletak pada waktu pergantian harinya. Pada sistem kalender Hijriah, pergantian hari dimulai setelah waktu Maghrib atau matahari terbenam. Namun, pada sistem kalender Masehi, pergantian hari dimulai pada waktu dini hari atau pada pukul 00.00.



Perbedaan sistem penanggalan Hijriah dan Masehi juga terdapat pada nama-nama bulannya. Pada kalender Masehi, nama-nama bulan dimulai dengan; Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember. Pada kalender Hijriah urutan nama bulannya adalah sebagai berikut:
  1. Muharram
  2. Safar
  3. Rabiul Awal
  4. Rabiul Akhir
  5. Jumadil Awal
  6. Jumadil Akhir
  7. Rajab
  8. Syaban
  9. Ramadhan
  10. Syawal
  11. Dzulqa'dah
  12. Dzulhijjah.
Keistimewaan Pada Masing-Masing Bulan Hijriah

1. Muharram
Keistimewaan bulan Muharam dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Bulan Muharram termasuk dalam empat bulan yang haram atau bulan yang dimuliakan. Pada bulan mulia ini kita diharamkan berbuat dzalim dan melakukan perbuatan dosa.

Rasulullah SAW menyebut bulan Muharram sebagai bulan Allah (Syahrullah). Setiap umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah. Diantara ibadah yang dianjurkan adalah menjalankan puasa. Pada bulan Muharram ada dua puasa sunnah utama yang bisa dilakukan yaitu puasa Tasu'a dan puasa Asyura.

Rasulullah bersabda:
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

2. Safar
Safar merupakan bulan kedua dalam penanggalan Hijriah. Dalam bahasa Arab, Safar berarti ‘kosong’ yang mengacu pada era pra-Islam yaitu ketika rumah kosong saat orang-orang keluar mengumpulkan makanan..

3. Rabiul Awal
Sejarah nama Rabiul (ar-Rabi’) ini berkaitan dengan datangnya musim semi di Timur Tengah, ketika bunga-bunga bermekaran, tanaman tumbuh subur menghijau, dan pohon-pohon berbuah. Musim semi terjadi selama dua bulan sehingga terbitlah nama Rabiul Awal dan Rabiul Akhir.

Rabiul Awal merupakan bulan yang paling istimewa di antara bulan-bulan dalam kalender Hijriah lainnya. Hal ini dikarenakan pada bulan ini Nabi Muhammad lahir ke bumi.

Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang lahir di Mekkah pada bulan Rabiul Awal, tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau 571 masehi.

4. Rabiul Akhir
Pada tahun 10 Hijriyah, tepatnya pada bulan Rabiul Akhir, Rasulullah SAW mengutus Khalid bin Walid menuju Kabilah Bani Harits bin Ka’ab yang tinggal di Najran supaya mereka masuk Islam.

5. Jumadil Awal
Nama Jumadil Awal diambil dari kata jumadi yang memiliki arti beku dan dingin, sedangkan awal berarti pertama. Bulan ini dinamakan Jumadil Awal karena pada saat itu merupakan awal terjadinya musim dingin di negeri Arab. Ketika itu, udara yang berembus sangat dingin hingga menyebabkan mata air menjadi beku.

6. Jumadil Akhir
Pada bulan Jumadil Akhir terjadi peristiwa di mana malaikat Jibril turun menemani Rasulullah Saw. Bulan ini diyakini pula sebagai bulan kelahiran putri Rasulullah SAW, Sayyidah Fatimah.

Di bulan Jumadil Akhir, pasukan Islam meraih kemenangan dalam menaklukkan kekuasaan Roma. Kemenangan tersebut dipimpin oleh Khalid bin Walid, seorang tentara Islam yang terkenal saat itu.

7. Rajab
Rajab merupakan bulan yang mustajab untuk berdoa. Bulan Rajab merupakan bulan yang sangat baik untuk bertaubat, bulan kemurahan di mana Allah semakin banyak memberi keberkahan.

8. Sya'ban
Di bulan Sya’ban juga terdapat sejumlah peristiwa penting dalam sejarah Islam. Di antaranya adalah berubahnya arah kiblat, diangkatnya amal, dan ditentukannya ajal manusia.

9. Ramadhan
Ramadhan menjadi bulan yang paling ditunggu umat Muslim. Selain merupakan bulan yang dipenuhi keberkahan dan kemuliaan, terdapat peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini, diantaranya yaitu perang Badar, Fathu Makkah, dan Lailatul Qadar.

10. Syawal
Beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Syawal berkaitan dengan peperangan yaitu perang Uhud, pernikahan Rasulullah dengan Sayyidah Aisyah ra dan Sayyidah Ummu Salamah ra, hingga kelahiran salah satu ulama ternama yaitu Imam Bukhari.

11. Dzulqa'dah
Bulan Dzulqa'dah termasuk salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT (asyharul hurum). Bulan Dzulqa'dah disebut juga sebagai 'bulan duduk-duduk santai'. Hal ini karena pada masa lampau orang Arab merantau ke Yaman, ke Syam, dan ke Syiria untuk berjualan tapi di bulan ini mereka semua merasa santai. Di bulan Dzulqa'dah, orang-orang dari luar Arablah yang berkunjung ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji.

12. Dzulhijjah
Bulan Dzulhijah termasuk salah satu dari empat bulan yang dimuliakan atau bulan Haram. Penamaan bulan Dzulhijah karena merupakan puncak ibadah Haji. Pada bulan ini dianjurkan pula untuk berkurban sebagai wujud meneladani Nabi Ibrahim dan Ismail.








Jumat, 14 Juli 2023

Membuka Lembaran Baru Lewat Blogging

Blogging, istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Blogging merupakan suatu kegiatan mengelola blog. Isinya blog tersebut berupa konten umumnya berupa tulisan disertai gambar. Berbeda dengan website yang cenderung statis, blog adalah platform yang bersifat update dan dapat dikelola secara berkala.

Mulanya,blogging merupakan aktivitas yang terbatas untuk segmen berita dan informasi seperti koran. Seiring berkembangnya zaman, blogging berkembang sebagai sarana update informasi hingga menjadi wadah untuk menyalurkan minat dan hobi dalam hal kepenulisan.

Tahun 2011 aku mulai membuat blog. Aku masih ingat saat itu aku membuatnya saat bersama teman-teman di kampung inggris Pare. Namun, tahun 2015 aku berhenti membuat tulisan. Bahkan, tulisanku dari 2011 hingga 2015 bisa dihitung jari.

Saat itu kebanyakan isinya seperti diary online. Bagiku blog adalah sarana untuk menumpahkan apa yang aku rasakan dan aku alami serta apa yang terjadi di sekelilingku. Senang rasanya akhirnya di tahun 2023 ini blog yang sudah banyak sarang laba-laba kembali aku tengok.

Aku mulai membersihkan blogku lewat event open recruitment (OPREC) komunitas One Day One Post (ODOP). Pada event tersebut setiap harinya aku mampu menghasilkan satu tulisan dengan teman random, hahaha. Tergantung moodku ingin menulis apa.

Di akhir event ternyata aku mampu menulis sekitar 40 karya. Jangan ditanya soal kualitas, jelas benar-benar random apalagi tulisan-tulisan yang mepet dengan deadline, pasti ide dan alurnya bisa ngawur, hahaha. Namun, terlepas dari itu semua, saat ini Alhamdulillah aku lolos recruitment tersebut dan memutuskan lanjut ke event ODOP selanjutnya.

Kenapa sih tertarik blogging?

Apa untungnya dunia blogging?

Em,, rasanya kalau sudah berhasil menuangkan sesuatu ke dalam tulisan itu tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Plong gitu. Aku ingin dengan menulis di blog aku bisa meninggalkan karya yang mungkin bisa dikenang saat anakku membaca, mungkin ada karyaku yang menginspirasi, atau mungkin ada ilmuku yang bermanfaat bagi pembaca.

Kalau bicara untung, aku tidak tau untung berupa apa yang nantinya kudapatkan. Untung yang amat terasa adalah aku mempunyai komunitas sebagai wadah sharing kepenulisan serta aku lebih diingatkan lagi soal pentingnya membaca agar dapat menggali ide maupun menambah kosa kata tulisan.

Saat ini fokusku memperbaiki kualitas tulisan dan mengenal lebih jauh teknis blogging. Beberapa cara yang aku lakukan adalah lebih banyak membaca dan mengikuti serangkaian event-event yang diadakan ODOP.

Apakah ke depannya benar-benar ingin menjadi blogger?

Tentunya iya.

Saat ini blogging masih aku lakukan sebagai hobi, belum dijadikan sebagai sumber penghasilan atau sebagai profesi. Namun, ke depannya aku harap dari hobi bisa menambah cuan walaupun bukan itu tujuan utamanya.

Kenapa memilih menjadi blogger?

  1. Menuangkan apa yang di rasakan dan apa yang terjadi di sekitar
  2. Menambah keahlian dalam menulis
  3. Dapat meningkatkan minat baca
  4. Sebagai tempat mendokumentasikan moment tertentu
  5. Menjadi ajang mendisiplinkan diri
  6. Membangun relasi lewat komunitas
  7. Membuka berbagai kesempatan
  8. Bisa sharing dengan sesama blogger
  9. Dapat meng-influence orang lain
  10. Mendapatkan penghasilan tambahan

Itulah 10 alasanku memilih menjadi blogger. Siapa tahu lewat tulisan, aku bisa membranding diriku menjadi seorang motivator yang bisa berpengaruh dan membantu orang lain. Sebab kepercayaan diriku ketika berbicara langsung dengan banyak orang amat minim.

Rasa ingin bermanfaat untuk orang lain ini aku harap bisa tercapai salah satunya lewat tulisan. Di mana manfaat ini tidak hanya bisa dirasakan oleh sekitarku, tapi juga di belahan bumi lainnya karena blog bisa menjangkau di banyak tempat asalkan kita tahu caranya.

Aku harap dengan menjadi blogger, aku mampu membuka lembaran baru diriku yang lebih baik, punya karya, dan memiliki lebih banyak waktu berkualitas bergulat dengan buku dan tulisan.