Kamis, 20 Juli 2023

Selamat Tahun Baru Hijriah 1445 H


Pada hari Rabu, 19 Juli 2023 sesuai dengan keputusan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri Nomor 624 Tahun 2023 dan Nomor 2 Tahun 2023 ditetapkan sebagai hari libur nasional. Tepat pada hari itu umat Islam memasuki tahun baru Hijriah 1445 H.

Tahun Baru Hijriah merupakan pengingat bagi umat Islam atas peristiwa perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Pada masa itu, kaum muslim sepakat bahwa permulaan kalender Islam ditentukan berdasarkan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Hal ini dikarenakan hijrah dapat menjadi pembeda antara yang hak dan yang batil.

Peristiwa hijrah dilakukan Nabi Muhammad SAW sebagai strategi dakwah dan sebagai respons atas keadaan yang tidak kondusif di Mekah. Hijrah memiliki arti perjuangan meninggalkan hal-hal yang buruk menuju ke arah yang lebih baik lagi.

Penetapan kalender Islam terjadi pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA. Bulan pertama yang diusulkan saat itu oleh sahabat Utsman bin Affan RA adalah bulan Muharram. Utsman bun Affan RA mengatakan bahwa menjadikan Muharram sebagai permulaan tahun. Menurutnya, Muharram adalah bulan mulia, permulaan bilangan bulan, dan waktu manusia pulang dari haji.

Makna Tahun Baru Hijriah
  1. Moment untuk hijrah menjadi pribadi yang lebih baik.
  2. Moment muhasabah atas peristiwa yang telah terjadi tahun lalu.
  3. Moment baru untuk menetapkan tujuan dan harapan untuk tahun yang akan datang.
  4. Menjadikan suasana lebih damai dengan diawali bulan Muharram yaitu bulan yang diharamkan untuk berperang dan melakukan kedzaliman.
  5. Ajang memperbanyak pahala karena setiap amal ibadah yang dilakukan di bulan Muharam akan dilipatgandakan ganjarannya.
  6. Sebagai pengingat bagi umat Islam terhadap perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam mempertahankan, mendakwahkan agama dan membangun masyarakat yang berlandaskan ajaran Islam.
  7. Dapat memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT.
  8. Umat Islam diingatkan untuk memanfaatkan waktu dengan baik karena setiap kesempatan tidak akan dapat terulang.
Perbedaan Sistem Penanggalan Hijriah dan Masehi

Kalender Hijriah berbeda dengan sistem penanggalan Masehi. Kalender Hijriah menggunakan sistem penanggalan berdasarkan peredaran bulan yang mengelilingi bumi. Hal ini mengakibatkan semua hari-hari besar Islam dapat terjadi pada musim atau waktu yang berbeda-beda. Perhitungan kalender Masehi didasarkan pada peredaran bumi yang mengitari matahari.

Perbedaan lainnya diantaranya terletak pada waktu pergantian harinya. Pada sistem kalender Hijriah, pergantian hari dimulai setelah waktu Maghrib atau matahari terbenam. Namun, pada sistem kalender Masehi, pergantian hari dimulai pada waktu dini hari atau pada pukul 00.00.



Perbedaan sistem penanggalan Hijriah dan Masehi juga terdapat pada nama-nama bulannya. Pada kalender Masehi, nama-nama bulan dimulai dengan; Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember. Pada kalender Hijriah urutan nama bulannya adalah sebagai berikut:
  1. Muharram
  2. Safar
  3. Rabiul Awal
  4. Rabiul Akhir
  5. Jumadil Awal
  6. Jumadil Akhir
  7. Rajab
  8. Syaban
  9. Ramadhan
  10. Syawal
  11. Dzulqa'dah
  12. Dzulhijjah.
Keistimewaan Pada Masing-Masing Bulan Hijriah

1. Muharram
Keistimewaan bulan Muharam dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Bulan Muharram termasuk dalam empat bulan yang haram atau bulan yang dimuliakan. Pada bulan mulia ini kita diharamkan berbuat dzalim dan melakukan perbuatan dosa.

Rasulullah SAW menyebut bulan Muharram sebagai bulan Allah (Syahrullah). Setiap umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah. Diantara ibadah yang dianjurkan adalah menjalankan puasa. Pada bulan Muharram ada dua puasa sunnah utama yang bisa dilakukan yaitu puasa Tasu'a dan puasa Asyura.

Rasulullah bersabda:
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

2. Safar
Safar merupakan bulan kedua dalam penanggalan Hijriah. Dalam bahasa Arab, Safar berarti ‘kosong’ yang mengacu pada era pra-Islam yaitu ketika rumah kosong saat orang-orang keluar mengumpulkan makanan..

3. Rabiul Awal
Sejarah nama Rabiul (ar-Rabi’) ini berkaitan dengan datangnya musim semi di Timur Tengah, ketika bunga-bunga bermekaran, tanaman tumbuh subur menghijau, dan pohon-pohon berbuah. Musim semi terjadi selama dua bulan sehingga terbitlah nama Rabiul Awal dan Rabiul Akhir.

Rabiul Awal merupakan bulan yang paling istimewa di antara bulan-bulan dalam kalender Hijriah lainnya. Hal ini dikarenakan pada bulan ini Nabi Muhammad lahir ke bumi.

Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang lahir di Mekkah pada bulan Rabiul Awal, tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau 571 masehi.

4. Rabiul Akhir
Pada tahun 10 Hijriyah, tepatnya pada bulan Rabiul Akhir, Rasulullah SAW mengutus Khalid bin Walid menuju Kabilah Bani Harits bin Ka’ab yang tinggal di Najran supaya mereka masuk Islam.

5. Jumadil Awal
Nama Jumadil Awal diambil dari kata jumadi yang memiliki arti beku dan dingin, sedangkan awal berarti pertama. Bulan ini dinamakan Jumadil Awal karena pada saat itu merupakan awal terjadinya musim dingin di negeri Arab. Ketika itu, udara yang berembus sangat dingin hingga menyebabkan mata air menjadi beku.

6. Jumadil Akhir
Pada bulan Jumadil Akhir terjadi peristiwa di mana malaikat Jibril turun menemani Rasulullah Saw. Bulan ini diyakini pula sebagai bulan kelahiran putri Rasulullah SAW, Sayyidah Fatimah.

Di bulan Jumadil Akhir, pasukan Islam meraih kemenangan dalam menaklukkan kekuasaan Roma. Kemenangan tersebut dipimpin oleh Khalid bin Walid, seorang tentara Islam yang terkenal saat itu.

7. Rajab
Rajab merupakan bulan yang mustajab untuk berdoa. Bulan Rajab merupakan bulan yang sangat baik untuk bertaubat, bulan kemurahan di mana Allah semakin banyak memberi keberkahan.

8. Sya'ban
Di bulan Sya’ban juga terdapat sejumlah peristiwa penting dalam sejarah Islam. Di antaranya adalah berubahnya arah kiblat, diangkatnya amal, dan ditentukannya ajal manusia.

9. Ramadhan
Ramadhan menjadi bulan yang paling ditunggu umat Muslim. Selain merupakan bulan yang dipenuhi keberkahan dan kemuliaan, terdapat peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini, diantaranya yaitu perang Badar, Fathu Makkah, dan Lailatul Qadar.

10. Syawal
Beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Syawal berkaitan dengan peperangan yaitu perang Uhud, pernikahan Rasulullah dengan Sayyidah Aisyah ra dan Sayyidah Ummu Salamah ra, hingga kelahiran salah satu ulama ternama yaitu Imam Bukhari.

11. Dzulqa'dah
Bulan Dzulqa'dah termasuk salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT (asyharul hurum). Bulan Dzulqa'dah disebut juga sebagai 'bulan duduk-duduk santai'. Hal ini karena pada masa lampau orang Arab merantau ke Yaman, ke Syam, dan ke Syiria untuk berjualan tapi di bulan ini mereka semua merasa santai. Di bulan Dzulqa'dah, orang-orang dari luar Arablah yang berkunjung ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji.

12. Dzulhijjah
Bulan Dzulhijah termasuk salah satu dari empat bulan yang dimuliakan atau bulan Haram. Penamaan bulan Dzulhijah karena merupakan puncak ibadah Haji. Pada bulan ini dianjurkan pula untuk berkurban sebagai wujud meneladani Nabi Ibrahim dan Ismail.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar