Logika : Hello, perasaan,, apa kabarmu?
Perasaan : Hello, logika, saat ini kabarku
sedang tidak baik. Bagaimana denganmu?
Logika : Alhamdulillah aku sedang
baik-baik saja, kamu kenapa? Kamu sakit?
Perasaan : Iya, kondisiku sedang tidak baik,
sedang tidak tenang dan merasa plin plan.
Logika : Ada hal yang mengganggumu?
Perasaan : Aku sendiripun tidak tau hal apa
yang menggangguku.
Logika : Em,, sepertinya kamu sudah
berjalan menjauh.
Perasaan : Menjauh dari?
Logika : Apa kamu tidak merasa
kita semakin jauh dan sudah tidak berjalan beriringan lagi? Kamu juga sudah
tidak pernah hadir waktu lantunan ayatNya.
Perasaan : (Terdiam sejenak) Mungkin benar apa
yang kamu katakan, kita sudah lama tidak berjalan beriringan, ketika berjalan
aku hanya menengok tanpa mau beriringan denganmu. Bahkan pada waktu-waktu yang
telah ditentukanNya pun aku mengacuhkan untuk hadir.
Logika : Cobalah merenung sejenak,
renungkan semua hal yang kita lalui ketika kita beriringan, dan bandingkan saat
kamu memilih berjalan sendiri.
Perasaan : Iya, aku merasa tidak bisa
mengendalikan diriku ketika aku berjalan sendirian bahkan tanpa tuntunanNya.
Aku terlalu mengikuti apa yang aku inginkan tanpa berdiskusi denganmu ataupun
memperhatikan tanda-tanda yang diberi olehNya. Aku lemah tanpamu dan tanpaNya.
Aku lalai....
Logika : Sudahlah, saatnya sekarang semua
itu kamu jadikan pelajaran. Kedepannya mari kita berjalan beriringan lagi.
Entah kamu dulu atau aku dulu yang penting tidak saling meninggalkan satu sama
lain. Kita sudah seperti sepasang kaki, dimana ketika berjalan nggak bisa
berjalan sempurna tanpa satu kaki, dan ketika yang satu melangkah, kaki
satunyapun juga melangkah. Kita terutama kamu juga harus mulai hadir saat
lantunan ayatNya disenandungkan, karena itu adalah petunjuk arah bagi kita saat
berjalan.
Perasaan : Baiklah, mari kita memulai
petualangan baru bersama
Akhirnya
logika dan perasaan-pun berjalan beriringan, walaupun tidak selalu berjalan
pada porsi yang sama, tetapi mereka saling melibatkan. Tidak lupa mereka
terlibat dalam waktu-waktu yang telah ditentukan olehNya sehingga perjalanan
mereka menjadi penuh berkah dan terarah.